“ALLAH BEKERJA DAN MENDATANGKAN KEBAIKAN”

— No.: 42/10/XXV/2024 | Minggu, 20 Oktober 2024| Bahan: Roma 8:28 —

Dalam kehidupan ini, kita sering menghadapi situasi yang sulit untuk diterima, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kematian teman atau anggota keluarga. Seperti Obat pahit yang sulit untuk kita telan, demikianlah kita menghadapi berbagai penderitaan dalam hidup ini. Padahal Alkitab mengatakan bahwa, “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (ayat 28). Sebab itu, agar mampu berpegang pada pengharapan di tengah masa-masa sulit, maka kita harus memahami kebenaran ini.

Paulus menggunakan istilah “turut bekerja” untuk menggambarkan sebuah sinergi (bekerja bersama), bahwa Allah memelihara segala sesuatu sehingga semuanya dapat bersinergi (bekerja sama) dan berjalan sesuai dengan kehendak-Nya. Paulus ingin agar kita tahu bahwa bukanlah Allah yang menyebabkan penderitaan kita, namun Allah dapat dan akan memakai setiap hal yang kita alami (termasuk juga penderitaan, kesusahan, dan pergumulan yang kita hadapi) untuk menggenapi rencana ilahi-Nya bagi kebaikan kita. Kebaikan yang disebutkan Paulus bukanlah berkat sementara seperti kesehatan, kekayaan, kemasyhuran, atau kesuksesan, melainkan agar kita dapat “menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya” (ayat 29) dan hidup memuliakan nama Tuhan.

Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa setiap peristiwa dalam hidup kita akan berjalan baik. Tetapi firman Tuhan dengan jelas mengatakan kepada kita, bahwa ketika kita menjalani hidup ini dengan baik, …seturut dengan kehendak Tuhan bagi kita, maka setiap bagian dalam kehidupan kita akan saling bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Sama seperti kita membuat Kue. Ada bahan-bahan yang pahit, asin, asam dan bahkan tidak ada rasanya. Namun ketika semua bahan itu disatukan dan saling berpadu padan, maka hasilnya akan terasa enak. Demikian jugalah Tuhan ingin membuat kue yang luar biasa lezat dengan hidup kita, dan Ia ingin menggunakan semua elemen-elemen, termasuk juga yang asam, pahit, dan tidak enak itu untuk kebaikan kita sendiri.

Kiranya Tuhan memberikan kita iman tuk senantiasa percaya bahwa sang Bapa Surgawi sedang mengolah semua penderitaan, kesusahan, dan pergumulan yang kita alami, untuk turut bekerja demi kebaikan kita yaitu agar kita dapat semakin serupa dengan Yesus dan memuliakan nama-Nya melalui hidup kita.

Oleh: Bp. Nicholas Evan Setiawan

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *