“HUKUM YANG SEMPURNA, HUKUM YANG MEMERDEKAKAN”
— No.: 33/08/XXVI/2025 | Minggu, 17 Agustus 2025| Bahan: Yakobus 1:19-27 –—
Hukum dikacaukan oleh mereka yang melayaninya; diselewengkan oleh mereka; dimanfaatkan sebagai alat untuk menindas.” (Choan Seng-song, seorang teolog Asia). Banyak penyelewengan oleh pihak tertentu yang menyalahgunakan kekuasaan secara sewenang-wenang tanpa batasan. Demikianlah produk hukum yang dimaksudkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan manusia, dapat digunakan untuk kepentingan pihak tertentu tanpa memperhatikan sesamanya yang lebih lemah, tak berdaya, dan rentan.
Allah memberikan hukum Taurat untuk mengatur kehidupan umat Israel tanpa terkecuali. Namun masih ditemukan berbagai penyelewengan yang dilakukan oleh umat dan oleh pemimpin-pemimpinnya. Oleh sebab itu sangat penting memahami nilai-nilai pengajaran Yesus Kristus di tengah situasi demikian.
Hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang supaya kita dapat dibenarkan oleh iman. Iman itu sudah datang. Kita tidak lagi membutuhkan Hukum Taurat sebagai penuntun kita (Galatia 3:24-25). “Hukum yang sempurna” bisa kita pahami sebagai sinonim bagi “Injil”. Paulus juga menggunakan cara yang mirip-mirip ketika menyamakan “Injil” sebagai “hukum iman” (Roma 3:27).
Hukum Taurat diberikan supaya tak seorang pun yang bisa memegahkan dirinya di hadapan Tuhan karena tidak ada seorang pun yang sanggup memenuhi tuntutan Tuhan. Jelaslah sekarang bahwa tidak ada seorang pun yang dibenarkan di hadapan Allah oleh Hukum Taurat, sebab “Orang benar akan hidup oleh iman” (Galatia 3:10-12). Sebaliknya, Injil adalah “hukum yang sempurna” karena kita sama sekali tidak bersandar pada pekerjaan/perbuatan kita sendiri untuk menjadi benar di hadapan Allah.
Kita menyandarkan diri kita sepenuhnya pada pekerjaan/perbuatan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah.
“Hukum yang sempurna” berkaitan erat dengan “firman kebenaran”. Melalui “firman kebenaran,” Allah telah membuat kita menjadi manusia baru. Berkuasa menyelamatkan jiwa kita (Yakobus 1:21b), firman kebenaran adalah “firman yang tertanam” di hati kita. Kita harus melakukannya dengan sungguh-sungguh (Yakobus 1:22, 25b). “Firman kebenaran” mencakup Injil (yang berkuasa menyelamatkan jiwa kita) dan Taurat (“hukum yang sempurna,” “hukum kemerdekaan,” atau “hukum rajawi”). Barangsiapa telah menyambut Injil (menjadi manusia baru), hendaklah ia hidup berpadanan dengan Injil, yakni hidup sesuai dengan “hukum kemerdekaan.” Para pengikut Tuhan Yesus hendaknya mempelajari “hukum yang sempurna” itu dengan saksama. Lebih lanjut: menjadi “orang yang bertekun di dalamnya”. Orang yang meneliti hukum yang sempurna dan bertekun di dalamnya adalah orang yang mempelajarinya dengan saksama dan setia melakukannya.
Dengan berpegang pada hukum yang sempurna dan memerdekakan, kita siap menghadapi tantangan dunia yang kompleks. Kita harus memiliki dasar yang kokoh bagi tujuan hidup kita, memiliki arah dan pedoman hidup yang jelas, supaya tidak turut dicemarkan oleh dunia. Sebagai orang percaya, biarlah kita giat, tekun, dan waspada terhadap berbagai pengajaran. Oleh sebab itu pengajaran Firman Kebenaran, yaitu Injil, harus menjadi penerang dalam kehidupan orang percaya. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik (1 Tesalonika 5:21).
Sebagai orang-orang yang telah memperoleh anugerah Tuhan Yesus, kita memiliki panggilan untuk menjadi pribadi-pribadi yang aktif dalam berbagai upaya pembebasan bagi mereka yang mengalami penganiayaan, intimidasi, perundungan, pencemaran nama baik, dan berbagai penyalahgunaan kekuasaan. Semua orang berhak untuk hidup merdeka hidup di mana pun berada. Semua orang hendaknya memiliki kepekaan terhadap berbagai hal di lingkungannya, dengan berusaha menjawab permasalahan di sekitar mereka, seperti kebutuhan yatim piatu, janda-janda, dan orang-orang yang berada di dalam penjara. Seperti lagu Iman Injili yang Murni, yang mestinya tidak hanya dinyanyikan di ruang ibadah, namun dikumandangkan nyaring di ruang-ruang kehidupan kita.
Dirgahayu Bangsa Indonesia ke-80. Merdeka!
Tuhan Yesus kiranya memberkati bangsa dan negara kita.
Oleh: Pnt. Rudie Hartono
Recommended Posts
“FIRMAN TUHAN YANG MEMBAWA KEBAIKAN”
August 09, 2025
“FIRMAN ALLAH YANG MENAKJUBKAN”
August 02, 2025
“SEBUAH HATI UNTUK ANAK-ANAK”
July 26, 2025