“PENGUASAAN DIRI”

—- No.: 44/11/XIX/2018 | Minggu, 4 November 2018 | 1 Korintus 9:24-27 —-

Apa arti penguasaan diri di dalam perikop ini? Paulus memakai kata ini untuk menunjukkan kepada kita bahwa setiap olah ragawan harus memiliki “skill” khusus/memiliki kemampuan di dalam bidangnya melalui latihan-latihan yang serius. Saat ini banyak orang ingin melayani dengan karunianya tetapi tidak mau belajar dan melatih dengan tekun dalam pelayanannya. Dalam pasal ini, Paulus membela dirinya adalah rasul dikarenakan dia sudah bertemu dengan Tuhannya (1), dan memiliki hak kerasulan di dalam penginjilan walaupun ditolak banyak orang (jemaat Korintus) ayat 2 – 3. Paulus berani membela diri dikarenakan dia benar-benar tahu Tuhan yang memanggil dia menjadi rasul. Bahkan Paulus menolak haknya untuk menerima uang dari penginjilannya (13 – 14). Memasuki perikop ini, Paulus menjelaskan bahwa orang yang dapat penguasaan/menguasai diri maka dia akan mendapat:

  1. Mendapat hadiah (to get the prize) / ayat 24. Dengan cara “berlarilah”.
  2. Mendapat mahkota yang abadi (25). Dengan cara penguasaan diri/memiliki kemampuan.
  3. Memiliki tujuan (26). Seperti petinju memukul sembarangan.
  4. Supaya jangan di-diskualifikasi dalam pelayanan (27). Dengan cara melatih dan menguasai diri.

Paulus ingin kita melayani sebagai murid Yesus bukan hanya dengan talenta (seperti jemaat Korintus). Karakter muridlah yang menjadi modul pelayanan kita saat ini.

Murid yang mau mendengar, belajar, berdisiplin tinggi dan berkomitmen sampai selesai. Di sisi lain, Paulus ingin kita melayani seperti seorang atlit yang berlomba di dalam pertandingan, memiliki tujuan, berlatih skill yang kita miliki serta disiplin dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pertandingan untuk mendapat mahkota. Tuhan Yesus memberkati.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *