“DAMPAK GARAM DAN TERANG”
—- No.: 34/8/XX/2019 | Minggu, 25 Agustus 2019 | Matius 5:13-16 —-
Garam dan terang memiliki peran yang sangat penting. Perhatikan! Tuhan Yesus tidak berkata: “Jadilah garam dan terang dunia” tetapi “Kamu adalah garam dan terang dunia.” Kata “menjadi” dan “adalah” memiliki pengertian yang berbeda. Kata adalah berarti “sudah jadi.” Sedangkan kata “menjadi” berarti belum jadi. “Kamu adalah garam dan terang dunia” menunjuk kepada suatu identitas diri dan karakter orang Kristen. Artinya orang Kristen sudah menjadi garam dan sudah menjadi terang. Dengan demikian garam dan terang merupakan identitas dan karakter orang Kristen bagi dunia ini. Bila orang Kristen tidak memiliki “karakter dan fungsi” seperti garam dan terang, maka tidak ada gunanya selain dibuang.
Garam bicara tentang perbuatan kita. Sedangkan terang berbicara tentang kesaksian kita. Garam dituliskan lebih dulu kemudian terang. Mengapa? Karena Tuhan mau fungsi kita adalah seperti garam terlebih dahulu baru terang. Banyak orang Kristen kesaksian kemana-mana atau memancarkan terangnya di mana-mana tetapi garamnya atau perbuatannya tidak sesuai dengan kesaksiannya itu. Tuhan menghendaki agar kesaksian (terang) kita sesuai dengan perbuatan (garam) kita sehari-hari.
Garam dan terang merupakan penekanan yang dipakai Tuhan untuk mengingatkan peran dan fungsi kita di tengah-tengah dunia yang semakin rusak ini. Orang Kristen dianalogikan dengan garam dan terang karena mudah dimengerti. Garam dan terang dibutuhkan oleh semua orang, garam dan terang memiliki banyak manfaat. Kedua benda ini sederhana, mudah diperoleh dan harganya murah. Garam dan terang bukanlah barang mewah namun memiliki dampak yang sangat luar biasa.
Mengapa orang Kristen disamakan dengan garam dan terang? Garam memiliki banyak manfaat dapat dipakai untuk mengawetkan makanan, sebagai bahan kecantikan, menyuburkan tanaman, dapat membunuh bakteri, berkumur dengan air garam dapat menghilangkan rasa sakit gigi dan tenggorokan, garam juga bisa untuk mengobati luka kulit. Maksudnya adalah supaya orang Kristen bermanfaat dan berdampak bagi orang lain. Kita jangan hanya bangga menjadi orang Kristen. Jangan puas karena kita sudah ditebus dan diselamatkan. Jangan bersukacita karena kita telah menjadi umat pilihan. Kalau hanya berhenti pada kebanggaan itu maka sesungguhnya hidup orang Kristen tidak bermanfaat dan tidak berdampak bagi orang lain. Orang Krisen harus mampu menggarami dan menerangi dunia ini. Kalau garam menjadi tawar tidak ada gunanya selain dibuang dan dinjak-injak orang. Menyalakan pelita bila diletakkan di bawah gantang juga sia-sia karena kehilangan sinar terangnya. Kita harus memberi pengaruh yang nyata dan positif kepada dunia ini. Kehadiran orang Kristen harus bermanfaat bagi orang lain seperti garam dan terang.
Oleh: Pdt. David Sarju Sucipto
Recommended Posts
“PERSEMBAHAN ROHANI DARI IMAMAT KUDUS”
November 14, 2024
“TUHAN, KEADILAN KITA”
November 07, 2024
“DIUTUS UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR BAIK”
November 01, 2024