“LOVE THIS WORLD THROUGH ME”

—- No.: 19/5/XXII/2021 | Minggu, 9 Mei 2021 | Yesaya 49:1-7 —

 Ketika kita berbicara tentang “hamba” yang terlintas di pikiran kita adalah sebuah kedudukan yang rendah. Namun di dalam Alkitab, Tuhan memakai kata “hamba” ini menjadi suatu hal yang baik, yang perlu kita capai. “Hamba” menyiratkan tentang ketaatan dan tugas seorang kepada tuannya, lebih jauh lagi “hamba” berbicara tentang sebuah tuntutan ilahi yang mutlak. Di dalam perjanjian lama, sang “hamba” ini diidentikkan dengan Israel, sebab Tuhan memanggil Israel untuk menjadi “kerajaan imam” dan “bangsa yang kudus” (Keluaran 19:6). Tuhan memanggil Israel untuk menjadi terang bagi seluruh bangsa di muka bumi. Namun Israel telah gagal melakukan tugasnya dalam menjalani panggilan yang Allah berikan. Sebab itu, melalui “hamba Tuhan” inilah Allah akan memulihkan Israel. Ialah yang akan melakukan apa yang Israel tidak bisa lakukan. Ia akan menjadi alat untuk  menyatakan dan melaksanakan kehendak Allah bagi umat-Nya (ayat 2-3). Dan melalui dirinya, Tuhan bukan hanya akan menghimpun kembali Israel yang sudah tercerai-berai, bahkan ia akan menjadi pembawa kabar keselamatan bagi bangsa-bangsa (ay. 6).

Lalu siapakah sang “hamba Tuhan” ini? Beberapa penafsir menyatakan bahwa yang dimaksud adalah Raja Koresh yang Tuhan pakai untuk membebaskan Israel. Ada juga yang berpendapat bahwa Nabi Yesaya sendirilah yang dimaksud sebagai “hamba Tuhan” di sini. Namun bagian ini sebenarnya merupakan nubuatan “mesianik” yang berbicara tentang Yesus Kristus sebagai “hamba Tuhan.” Tuhan Yesus mengatakan, “Akulah TERANG dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai TERANG HIDUP.” Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai “terang dunia”. Panggilan dan tugas yang bangsa Israel gagal lakukan, telah di genapi sepenuhnya melalui pribadi Yesus Kristus. Melalui pengorbanan yang telah Yesus lakukan dengan mati bagi manusia berdosa, bangsa-bangsa di dunia ini dapat mendengar Injil Keselamatan dan mempunyai kesempatan untuk percaya kepada Tuhan. Namun kabar baik ini tidak berhenti sampai di sana. Ayat 6 dalam Yesaya 49 ini kembali digaungkan dalam Matius 5:14-16. Yesus menyatakan kepada para murid-Nya bahwa mereka juga adalah terang dunia. Dengan demikian yang di panggil menjadi terang dunia bukan hanya bangsa Israel ataupun Tuhan Yesus saja. Tetapi juga kita, umat pilihan Allah, karena iman kepada Tuhan Yesus. Kita jemaat GKMI Pengharapan juga di panggil untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Diawali dengan mengasihi bangsa kita, Indonesia. Seperti yang diamanatkan oleh nabi Yeremia kepada umat Allah, di mana pun kita berada, marilah kita mengusahakan kesejahteraan bagi tempat kita tinggal. Oleh sebab itu, marilah kita menjadi terang dunia dengan BERGERAK dan BERDAMPAK. Sebab mengasihi dunia, dimulai dengan 1 tindakan kasih yang kita lakukan kepada lingkungan di sekitar kita.

Oleh: Ev. Nicholas Evan Setiawan

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *