“YUSUF: AKU BUKAN PENGGANTI ALLAH”
by Pdt. Eddy SS
—- No.: 39/9/XXII/2021 | Minggu, 26 September 2021 | Kejadian 50:15-21 —-
Konflik tidak mungkin dihindari, juga tidak dapat dibiarkan karena akan sangat menyakitkan. Konflik dapat melahirkan kebencian yang mengakibatkan kesakitan yang lebih panjang. Orang percaya diajar untuk hidup dalam pengampunan agar merasakan kelegaan dan kehidupan menjadi pulih.
Bagaimana kita mampu membuang dendam dan memberikan pengampunan? Kuncinya terletak pada perspektif hidup yang berpusat pada Allah. Dari apa yang kita renungkan tentang kisah Yusuf memberikan dua cara pandang yang baru dan benar-benar berbeda yang dapat kita teladani.
Pertama, kita tidak boleh mengambil hak prerogatif Allah (ay 19). Yusuf tahu menempatkan diri dengan bijak. Kekuasaannya yang begitu besar di tanah Mesir tidak membuat dia menjadi sombong dan bertindak seolah-olah dia adalah Allah. Dia berkata: “Aku inikah pengganti Allah?” Dia bukan Allah. Dia tidak boleh mengambil hak prerogatif Allah. Pembalasan dendam sebagai bentuk keadilan adalah hak penuh Allah (Ulangan 32:35-36). Balas dendam adalah penghinaan dan perampasan hak Tuhan.
Kedua, menyadari intervensi dan tujuan ilahi dalam setiap keburukan (ay 20). Allah dapat memunculkan kebaikan dari sebuah situasi yang tidak baik (Roma 8:28). Dia tidak tinggal diam dan sekadar membiarkan suatu peristiwa. Dia turut bekerja di dalamnya, seperti diketahui bahwa saudara-saudara Yusuf mereka-rekakan yang jahat dengan sengaja, namun Allah mereka-rekakan hal tersebut justru untuk kebaikan Yusuf. Apa yang dilakukan saudara-saudara Yusuf justru dipakai untuk merealisasikan rencana besar-Nya.
Sebagai orang percaya kita melihat teladan kasih yang ditunjukkan oleh Allah bagi kita. Kristus menjadi manusia dan masuk ke dalam dunia yang berdosa. Dia datang bukan untuk membawa penghukuman, tetapi pengampunan. Dia menanggung semua dosa kita di atas bahu-Nya. Apa yang Dia jalani jelas tidak nyaman, tetapi semua itu mendatangkan kebaikan. Bagi Dia yang terpenting adalah realisasi rencana Allah. Realisasi ini memuliakan nama Allah dan menyenangkan hati Allah. Haleluya. Tuhan memberkati. Amin.
Disadur dari rancangan khotbah bulan perdamaian sinode GKMI tahun 2021
Oleh: Pdt. Eddy S.S.
Recommended Posts
“SEORANG PUTRA TELAH DIBERIKAN UNTUK KITA”
November 20, 2024
“PERSEMBAHAN ROHANI DARI IMAMAT KUDUS”
November 14, 2024
“TUHAN, KEADILAN KITA”
November 07, 2024