“SIAP MENUAI DI LADANG TUHAN”

—- No.: 18/5/XXIII/2022 | Minggu, 1 Mei 2022 | Bahan: Yohanes 4:31-41 —

Pengutusan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya pada saat itu terus menggelora di sepanjang tempat dan zaman. Mari kita bersama-sama menghayati apa pesan TUHAN kepada kita melalui firman ini.

Dari narasi Yohanes 4, kita menemukan 3 (tiga) bahkan 4 (empat) esensi di dalam mengabarkan Kabar Sukacita dari Allah: bahwa dalam memberitakan Kabar Sukacita orang- orang berdosalah yang menjadi target agar mereka mengenal Tuhan Yesus (4:29), kemudian dalam pertumbuhan spiritualnya, percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi (4:21, 41-42) – dan melalui keimanannya, memperoleh hidup kekal (4:14).

Selain esensi, kita juga menemukan bagaimana Tuhan Yesus mengutus para murid untuk mengabarkan kabar sukacita. Pertama, Tuhan Yesus mengingatkan murid-murid-Nya untuk terlibat dalam misi (4:35-36). Dalam terjemahan FAYH (Firman Allah Yang Hidup) menekankan adanya jiwa-jiwa siap untuk dituai, selengkapnya demikian, “Lihatlah sekelilingmu! Ladang-ladang yang luas sudah menguning dan jiwa-jiwa siap untuk dituai.”

Kedua, Murid-murid Kristus diutus untuk menjadi penuai (4: 35-38). Setelah Tuhan Yesus menunjukkan bahwa di sekelilingnya banyak jiwa-jiwa terhilang yang perlu diselamatkan, Tuhan Yesus tidak mengerjakan misi-Nya itu sendiri. Ia mengutus murid-murid-Nya untuk menjadi penuai ladang Allah, yakni sebagai perpanjangan tangan Allah untuk memberitakan Kabar Sukacita – Kabar penyelamatan dari Allah, bahwa hanya di dalam Tuhan Yesus sajalah ada keselamatan kekal. Ketiga, Menuai di ladang Tuhan dikerjakan dalam waktu Tuhan (4: 35-36). Pada ayat 35: “Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.” Frasa ini menunjukkan tentang bagaimana pandangan murid-murid mengenai masa penuaian. Bahwa masa penuaian secara alami (berdasarkan musim) terjadi pada musim-musim tertentu, dalam percakapan itu para murid mengetahui bahwa masa penuaian masih 4 (empat) bulan lagi. Tetapi, masa penuaian terhadap jiwa-jiwa tidak sama dengan masa penuaian yang berdasarkan musim tersebut.

Oleh: Pdt. Eddy S.S.

(Disadur dari bahan khotbah bulan Misi PIPKA tahun 2022)

 

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *