“KETAATAN YANG RENDAH HATI”

—- No.: 23/6/XXIII/2022 | Minggu, 5 Juni 2022 | Bahan: 2 Raja-raja 5:1-27 —-

Kesuksesan tidak selalu berarti sukses dalam segala hal. Bisa saja kesuksesan justru dibarengi dengan kelemahan tertentu, demikianlah yang terjadi dengan Naaman (penderita kusta). Ia seorang panglima raja Aram, negara adi daya pada masa itu. Keberhasilannya dalam menjaga, melindungi dan memberikan kemenangan, menjadi orang yang dapat diandalkan dan kebanggaan tersendiri bagi raja dan rakyatnya.

Di tengah kesuksesannya, Naaman menderita penyakit kusta, salah satu jenis penyakit yang sukar disembuhkan dan seringkali dikaitkan dengan kutukan. Kebesarannya sebagai panglima seakan tidak berarti. Ia harus mengurung diri dan dijauhkan dari perkumpulan orang. Ia adalah panglima yang menjadi pesakitan. Sudah tentu kesembuhannya diupayakan dengan kuat tetapi tidak ada hasil yang memuaskan.

Salah seorang budak perempuannya memberikan informasi bahwa di Israel terdapat seorang nabi yang dapat menyembuhkannya. Naaman bergegas untuk datang ke Israel, negeri yang lebih lemah dibandingkan dengan Aram. Namun dengan segala kerendahan hatinya ia taat untuk datang ke Israel dan berjumpa dengan nabi Elisa. Naaman diperintahkan untuk mandi tujuh kali di sungai Yordan apabila mau sembuh. Ini menjadi pergumulan yang tidak mudah bagi Naaman. Mengapa ia yang seorang panglima tidak mandi di sungai yang lebih baik dari sungai Yordan? Menurutnya, Yordan sungai yang kurang bersih. Setelah didesak dan diingatkan bahwa ini adalah perkara yang mudah dibandingkan dengan penyakit kustanya yang tidak dapat disembuhkan, maka Naaman kembali merendahkan dirinya dalam ketaatan yang diperintahkan nabi Elisa. Untuk kesembuhannya, ia harus taat pada perintah nabi Elisa, tidak ada cara lain. Meskipun itu mengusik kesombongannya karena kedudukannya yang tinggi. Yang terjadi kemudian, Naaman sembuh dari sakit kusta!

Kisah ini menjadi menarik ketika hadiah-hadiah yang dipersiapkan, ditolak oleh nabi Elisa. Diam-diam Gehazi, bujang Elisa, menginginkan hadiah-hadiah yang menggiurkan tersebut. Dengan tipu dayanya, Gehazi mendapatkan hadiah dari Naaman. Tetapi bukan hanya hadiah, ia juga mendapatkan sakit kusta karena tidak taat dengan perintah Elisa. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy S.S.

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *