“ANAKMU HIDUP!”

—- No.: 28/7/XXIII/2022 | Minggu, 10 Juli 2022 | Bahan: Yohanes 4:46-54 —-

Saat kasus Omicron mulai meledak di Jakarta, saya yang saat itu menjadi relawan Covid-19, mengantar seorang pasien rujukan ke sebuah rumah sakit.  Di sana ada seorang bapak dan ibu paruh baya menangis sedih karena baru kehilangan anaknya, demikian juga kisah lain orang tua yang kehilangan anaknya yang hampir lulus kuliah.  Dari kedua kisah itu, saya melihat orangtua yang sedih sekali dan ingin menggantikan posisi anaknya, lebih baik orang tua yang meninggal.  Sebelum meninggal mereka melakukan segala upaya terbaik agar anaknya sembuh.  Namun anak itu akhirnya meninggal.

Upaya terbaik juga dilakukan oleh pegawai Istana yang saat itu anaknya sakit.  Mungkin ia telah berusaha ke mana-mana demi kesembuhan anak laki-lakinya, tapi anaknya tidak kunjung sembuh, malah semakin parah.  Bagi seorang pegawai istana, bangsawan, masyarakat kelas atas, pastinya ia telah berupaya dan berani membayar mahal demi kesembuhan anak laki-lakinya. Bukan hanya berkorban jiwa dan raganya saja, tetapi juga rela mengorbankan harta-bendanya demi kesembuhan dan keselamatan anaknya. Namun, usahanya itu belum membuahkan hasil.

Bagaimana ceritanya sampai akhirya ia memutuskan untuk mencari dan menemui Yesus? Mungkin ia sendiri pernah mendengar nama Yesus secara langsung atau para hambanya yang memberitahunya, bahwa Yesus adalah seorang rabi yang memiliki kuasa untuk membuat mujizat kesembuhan. Maka, demi kesembuhan anaknya yang sedang sakit, ia pun membulatkan tekadnya untuk mencari dan menemui Yesus yang adalah seorang Yahudi. Bagaimana seorang pejabat istana dan bukan Yahudi mau mencari dan menemui Yesus, masyarakat kelas bawah dan juga Yahudi? Karena ia mau melakukan segala upaya demi kesembuhan dan keselamatan anak laki-lakinya itulah satu-satunya yang menjadi tujuan dari seorang pegawai istana itu. Akhirnya, pegawai istana dan hamba-hambanya itu berhasil sampai di Kana dan bertemu dengan Yesus. Dan seketika bertemu dengan Yesus, ia meminta supaya datang ke rumahnya di Kapernaum untuk menyembuhkan anaknya yang hampir mati (ayat 47). Namun, Yesus tidak langsung merespon “ya” atau “tidak” atas permintaan pegawai istana itu. Sebaliknya, Yesus justru melemparkan pernyataan kepadanya: “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya” (ayat 48). Maka, pegawai istana itu pun tetap memohon kepada Yesus untuk datang sebelum anaknya mati (ayat 49).  Melihat kesungguhan hati dan keberserahan diri pegawai istana itu, Yesus pun menjawab: “Pergilah, anakmu hidup!”. Mendengar jawaban itu, ia percaya atas perkataan Yesus dan pergi bersama dengan para hambanya. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan hamba-hambanya yang lain yang menjemput tuannya itu dan mengabarkan bahwa anak laki-lakinya telah turun demamnya dan sembuh mulai kemarin siang pukul satu. Pegawai istana itu pun sangat percaya bahwa waktu itu tepat ketika Yesus mengatakan anaknya hidup. Akhirnya, ia bersama seluruh keluarganya pun percaya kepada Yesus. Saudara, kita melihat di sini, jika TUHAN YESUS MAU IA MAMPU menyembuhkan.  Dan kesembuhan itu berdampak pada TRANSFORMASI atau PERUBAHAN.  Jika dulu pegawai istana dan keluarga tidak percaya pada TUHAN YESUS, maka pengalaman iman itu MENGUBAHKAN dan membuat mereka percaya kepada TUHAN.  Demikian juga kita, ketika kita mengalami lawatan Tuhan dalam kehidupan kita, maka kita pun dapat dikuatkan iman percaya kita pada Tuhan, yang akan berdampak pada perubahan hidup, hidup yang semakin cinta pada Tuhan.

Mari kita (1) Percaya bahwa Tuhan Yesus adalah ALLAH yang sanggup memberikan kesembuhan fisik maupun spiritual bagi kita dan keluarga kita  (2)  Senantiasa datang pada TUHAN untuk seluruh pergumulan hidup kita (3) Perubahan hidup menjadi pribadi yang mengasihi Tuhan yang dapat terlihat dalam seluruh aspek hidup kita.  Allah akan memberikan kemampuan pada kita, untuk mempunyai kepekaan akan kemahakuasaan-Nya dan percaya kepada-Nya. Amin.

Oleh: Pdm. Risma K. Lumalessil

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *