“MURAH HATI”

—- No.: 41/10/XXIII/2022 | Minggu, 9 Oktober 2022 | Bahan: Amsal 19 : 17 —-

 Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN yang akan membalas perbuatannya itu. (Amsal 19 : 17)

Ada sebuah kisah tentang seorang Ibu yang sudah lanjut usia dan kaya raya akan melakukan cangkok ginjal. Setelah melalui proses seleksi yang ketat ternyata satu di antara calon donor memenuhi syarat. Dia adalah seorang Ibu muda yang miskin. Kedua Ibu ini harus bermalam di RS untuk persiapan operasi cangkok ginjal.

Keesokan harinya sebelum masuk ke ruang operasi, Ibu kaya ingin bertemu Ibu miskin yang bersedia menjadi pendonor ginjal. Sampai di depan kamarnya, Ibu kaya mendengar Ibu pendonor ginjal sedang menangis. Setelah memperkenalkan diri, Ibu kaya bertanya, “Apa yang menyebabkan Ibu menangis?”

“Saya terpaksa menjadi pendonor ginjal karena saya sangat butuh uangnya. Suami saya telah meninggal. Saya harus merawat 3 anak saya yang masih kecil. Saya kuatir setelah ginjal saya diambil, apa saya masih kuat menemani anak-anak sampai dewasa,” ujar Ibu pendonor ginjal dengan sedih.

Mendengar penuturan Ibu pendonor ginjal, Ibu kaya merasa terharu, kemudian berkata, “Saya sudah tua, sudah begitu banyak pengalaman indah yang saya alami. Saya pikir saya tidak perlu lagi ginjal, biarlah kalau usia saya sudah sampai batasnya, saya akan meninggal dengan penyakit ini. Ambillah uang itu sebagai bantuan dari saya untuk membiayai hidup dan  sekolah anak-anakmu.” Operasi akhirnya dibatalkan. Kedua ibu itu kembali ke rumah mereka masing-masing.

Setelah beberapa lama kemudian, Ibu kaya itu tidak merasa sakit dan tidak mengalami masalah dengan ginjalnya.

Dia kembali melakukan cek ke Rumah Sakit, dokternya terkejut sebab ginjalnya telah berfungsi kembali dengan baik. Secara medis hal itu sulit dan jarang terjadi. Ternyata dengan ketulusan berdana dalam jumlah yang besar dan memutuskan untuk hidup berdamai dengan penyakitnya, malah penyakitnya disembuhkan secara alamiah. Para pakar kesehatan mengatakan kesembuhan seperti ini disebut dengan “Quantum Healing”.  Tidak jelas mekanismenya. Ada proses yang terjadi yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu kedokteran.  Saat ini, para ahli hanya bisa menjelaskan ada mekanisme psiko-neuro-endokrin-imunologi.  Mekanisme yang bermula dari kalbu/batin atau pikiran yang nantinya mempengaruhi sistem saraf dan seterusnya mempengaruhi fungsi hormonal dan sistem kekebalan tubuh dalam mencegah atau menyembuhkan suatu penyakit.

Murah hati, tidak terbatas pada pemberian kepada orang yang lemah, tapi di dalamnya ada belas kasihan, kerelaan, dan ketulusan. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Murah Hati mempunyai arti : suka (mudah) memberi; tidak pelit; penyayang dan pengasih; suka menolong; baik hati; kebaikan hati; sifat kasih dan sayang; kedermawanan.

Sebagai orang percaya, Tuhan menghendaki kita murah hati, sama seperti Bapa di Surga adalah murah hati (Lukas 6 : 36). Kita yang sudah lebih dahulu mengalami Kemurahan Tuhan dalam hidup kita melalui Karya Salib, harusnya menjadikan kemurahan hati sebagai standar hidup kita.

Kisah di atas sangat gamblang menjelaskan bahwa obyek dari kemurahan hati kita tidak semata-mata pada orang yang kita beri/tolong. Tuhan berfirman:” Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan (Matius 5 : 7). Ketika kita bermurah hati, justru kita yang akan  menikmati kemurahan yang lebih besar dari Tuhan, dan Tuhan bilang: berbahagialah kamu.

Rahasia dari kesembuhan Ibu kaya di atas adalah kemurahan hatinya, ketika dia terharu dengan kisah Ibu pendonor, dia menunjukan belas kasihan dengan tetap memberi, tapi dengan rela dan tulus tidak mengambil haknya.

Sebagai penutup, Mazmur 41 : 1 – 3

41:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (41:2) Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. 41:2 (41-3) TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! 41:3 (41-4) TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.

“Marilah kita hidup dengan Kemurahan Hati, karena itulah kunci menuju kebahagiaan.” Tuhan Yesus memberkati.

Oleh: Bp. Rudie Hartono

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *