“ENGKAU ADALAH MESIAS”

—- No.: 11/3/XXIV/2023 | Minggu, 12 Maret 2023 | Bahan: Matius 16:13-20 —

“Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (ayat 17)

Pendapat orang Kristen masa kini tentang Yesus Kristus sangat beragam. Hal tersebut tentu masih dalam batas wajar selagi tidak keluar dari prinsip-prinsip kebenaran firman Tuhan. Bukankah Tuhan dengan kebesaran dan rahmat-Nya dapat memperkenal diri kepada siapapun yang Ia kehendaki.  Namun betapa memprihatinkan jika orang yang telah lama menjadi orang Kristen memahami Yesus hanya sebatas pembuat mujizat saja. Yesus hanya dipandang sebagai sosok penyembuh segala penyakit dan sumber kesuksesan dalam membangun kehidupan keluarga, usaha maupun pekerjaan. Jika demikian, siapakah Yesus yang sebenarnya? Bagaimana kita mengenal-Nya?

Dikisahkan dalam Matius 16:13-20 bahwa menjelang kesengsaraan-Nya di Yerusalem, Yesus mengajukan dua pertanyaan untuk memastikan pendapat orang banyak dan para murid-Nya tentang diri-Nya. Menurut pendapat orang banyak  Yesus seperti sosok nabi Elia, Yeremia atau para nabi tetapi juga ada yang mengaitkan dengan Yohanes Pembaptis. Jadi diantara orang banyak belum ada yang mengenal Yesus dalam jabatan ke-illahianNya. Berbeda dengan pendapat para murid tentang Yesus atas pertanyaan“Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Mewakili murid-murid lainnya Simon Petrus merespon dengan cepat, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Inilah sesungguhnya jabatan ke-illahian Yesus. Simon Petrus mengenal Yesus adalah Mesias atau Kristus karena Allah Bapa yang memampukannya mengenal Yesus secara tepat dan benar. Yesus adalah firman Allah yang menjadi manusia (Yohanes 1:1). Simon Petrus dan para murid dapat mengenal Yesus sebagai Mesias Anak Allah  karena  adanya hubungan yang akrab dengan Yesus Sang Anak Allah yang hidup itu sendiri.

Berdasarkan kisah Injil tersebut kita belajar bahwa pengenalan akan Yesus bersifat pribadi, bukan sekedar kata orang, tetapi karena mengalami sendiri hidup bersama-Nya. Ia menginginkan pengakuan yang bukan hanya berdasarkan pengetahuan tetapi pengakuan yang lahir karena hubungan pribadi dengan Dia. Kita mudah mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, tetapi sungguhkah kita menyerahkan segala sesutau kepada-Nya atau justru kita berusaha mengendalikannya sendiri?

Kita wajib bersyukur sebab oleh karena anugerah-Nya mengenal dan percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Kedua, mari bangunlah relasi yang benar dengan bergaul akrab dengan-Nya melalui pembacaan, perenungan firman Tuhan, doa dan kesaksian setiap hari. Keakraban demikian akan menguatkan pengakuan percaya kita dari hati yang terdalam bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup. Tuhan memberkati.

Oleh: Pdt. Yakobus Kristiyono

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *