“RANSOM FOR MANY”

— No.: 10/3/XXV/2024 | Minggu, 10 Maret 2024| Bahan: Markus 10:35-45 —

Dalam bagian ini merupakan kunci dari Injil menurut pemahaman Markus. Pemahaman tentang mengapa Yesus mati dan arti kematian-Nya bagi manusia. Tentu hal inilah yang membedakan kekristenan dengan hal dunia di sekitar kita. Dalam adegan sebelumnya (10:32-34) Yesus memberitakan nubuatan tentang diri-Nya sendiri dengan sangat terperinci yaitu pencobaan, penderitaan, kematian dan kebangkitan. Lalu dalam (10:34-37) dinarasikan kedua bersaudara yaitu Yakobus dan Yohanes meminta tempat otoritas di kursi kanan dan kiri sisi Yesus. Dengan melakukan hal ini, kedua bersaudara ini sebenarnya telah melewatkan semua yang Yesus katakan sebelumnya. Mereka hanya menyadari bahwa kemuliaan menanti Yesus. Apa yang dikerjakan Yesus dalam masa pelayanan-Nya akan membawa Ia pada sesuatu yang besar mungkin dalam pemerintahan kerajaan, maka mereka bersekongkol untuk meminta hak otoritas tersebut dari Yesus.

Yesus lalu dengan lembut menegur kedua bersaudara ini, dengan menyatakan bahwa cawan yang akan diminum-Nya merupakan peran seorang raja yang sangat dihina dan tidak berdaya. Hal ini tidak dapat dihindari sebab Yesus dengan sifat pelayanan-Nya yang mendobrak batas, dan mereka yang memegang kekuasaan akan melakukan apapun yang bisa mereka lakukan, dan melindungi diri. Yohanes dan Yakobus lalu menegaskan kesediaan mereka untuk menanggung penderitaan bersama Yesus. Namun sebaliknya dalam ayat 41-45 membahas keinginan mereka yang diselimuti akan kekuasaan dan gengsi. Yesus mengomentari kekuasaan dunia, Ia memandang kekuasaan dunia adalah kekuasaan yang menghancurkan, mereka memerintah dengan tangan besi, menjalankan kuasa dengan keras atas rakyat. Markus 10:45 Yesus memberikan komentar singkat namun dalam konteks yang luas, konteks yang mengakui daya tarik kekuasaan yang seringkali menjerat kita semua tidak hanya terjadi pada Yakobus dan Yohanes. Injil Markus lebih luas mengakui berbagai jenis penindasan yang menimpa kita dan yang kita dengan sadar melakukan untuk sesama kita.

Apa artinya mengikuti Yesus bagi gereja? Jemaat dan individu Kristen tidak lagi tunduk pada (otoritas dunia) yang menindas. Sebagaimana murid setiap kita harus memiliki visi yang sama seperti Kristus Yesus, menanggalkan keegoisan, melupakan kekuasaan sebaliknya menjadi hamba untuk melayani sesama. Tidak memikirkan kekuasaan apa yang aku peroleh saat mengikut-Nya dan menjadi murid-Nya. Fokus memandang pada visi Allah memperluas kerajaan-Nya, maka Gereja akan mencirikan Kristus sebagai kepala Gereja itu sendiri.

Oleh: Ibu Calvita Sary, S.Th.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *