“DARI KEGELAPAN MENUJU KEHIDUPAN: Terang yang Memanggil Semua Bangsa”

— No.: 49/12/XXV/2024 | Minggu, 8 Desember 2024| Bahan: Yesaya 9:1-7

Pada pertengahan dekade 1960-an pernah dilakukan sebuah penelitian tentang dampak kegelapan pada jiwa manusia. Dalam penelitian tersebut, ada dua orang yang disuruh memasuki gua yang terpisah, sementara para peneliti mengamati kebiasaan makan dan tidur mereka. Salah seorang dari mereka merasa hanya tidur sebentar, tetapi mendapati bahwa sebenarnya ia tidur terus selama 30 jam. Inilah salah satu dampak nyata dari kegelapan, yaitu  membuat manusia menjadi kebingungan. Di dalam kegelapan, kita menjadi tidak tahu waktu, tidak tahu arah, dan bahkan kita menjadi tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di hadapan kita. Sehingga kita pun menjadi bingung. Dan kebingungan inilah juga yang sedang dialami oleh bangsa Israel.

Yesaya menulis nubuat ini saat bangsa Israel hidup dalam tekanan, penjajahan dan penderitaan. Raja Ahas telah mengambil keputusan yang salah, yaitu meminta pertolongan kepada Asyur, bukan Allah. Ternyata Asyur bukan menolong, melainkan menindas Yehuda. Hal ini digambarkan dengan bangsa yang berjalan dalam kegelapan (9:1). Nabi Yesaya menggunakan kegelapan sebagai kiasan untuk menggambarkan kebingungan mereka dan sebagai cara untuk berbicara tentang penghakiman Allah (Yesaya 8:22). Mereka seperti berjalan di lembah kegelapan tanpa pengharapan. Namun, Allah menyatakan janji-Nya melalui Yesaya mengenai “Terang Besar”; sebuah terang yang akan membawa sukacita, damai, dan pengharapan. Sebuah janji yang digenapi dalam kelahiran Yesus di dunia ini. Yesus yang lahir ke dunia ini datang untuk menghapus dosa dan memberi kehidupan. Kehadiran-Nya membawa damai sejahtera yang melampaui pemahaman manusia. Terang-Nya memimpin kita keluar dari kegelapan dosa, ketakutan, dan keputusasaan menuju kehidupan yang penuh pengharapan.

Dalam hidup sehari-hari, kita juga sering dihadapkan pada “kegelapan” kita masing-masing. Namun ingatlah Yesus adalah terang yang memimpin kita keluar dari kegelapan menuju kehidupan. Dia adalah terang yang mengubah hidup, memberi pengharapan baru, dan mengarahkan kita kepada kehidupan yang penuh damai. Dan sang Terang itu memanggil kita untuk hidup di bawah terang-Nya dan menjadi terang bagi dunia yang membutuhkan. Oleh karena itu, marilah kita terus berjuang menjadi terang di tengah dunia yang gelap ini.

Oleh: Bp. Nicholas Evan Setiawan

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *