“MAMON YANG TIDAK JUJUR”
— No.: 38/09/XXVI/2025 | Minggu, 21 September 2025| Bahan: Lukas 16:1-9 –—
Hidup kita sehari-hari tidak pernah lepas dari urusan uang. Di satu sisi, uang sangat penting; di sisi lain, ia bisa menjadi tuan yang kejam. Perumpamaan Yesus dalam Lukas 16:1–9 tentang bendahara yang tidak jujur mengajarkan kita cara pandang yang benar terhadap “Mamon.” Yesus menceritakan seorang bendahara yang tidak jujur yang memanfaatkan waktu yang sempit (sesudah dipecat) dengan kecerdikannya untuk keluar dari permasalahan yang menimpanya. Pertanyaannya, mengapa Yesus memuji bendahara yang tidak jujur itu?
Tindakan si bendahara yang tidak jujur ini jelas salah, namun ia patut dipuji karena kecerdikannya dalam memanfaatkan Mamon (uang) untuk “sesuatu” yang lebih tinggi dan penting. Yesus menceritakan bahwa untuk menyelamatkan dirinya, bendahara yang tidak jujur ini membuat suatu siasat. Ia mengurangi jumlah hutang debitur tuannya, sehingga para debitur yang berhutang kepada tuannya itu menjadi berhutang kepadanya. Yang terpuji dari bendahara itu bukanlah ketidakjujurannya, melainkan karena dia tahu membedakan apa yang sementara dan apa yang akan berlanjut terus. Ia mampu menggunakan uang (mamon) yang sementara untuk membangun hubungan baik, serta penyelamatan dirinya di masa depan.
Banyak orang di dunia ini menghidupi ilusi bahwa uang akan memberikan kebahagiaan yang kekal sehingga menginvestasikan banyak waktunya untuk mengejarnya. Padahal kenyataannya kebahagiaan yang diberikan mamon hanyalah kebahagiaan yang fana & sementara. Oleh karena itu, Yesus mengingatkan kita setelah memberikan perumpamaan ini bahwa, “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon” (Lukas 16:13). Sebab, mamon sering kali menjebak anak-anak Allah dengan licik, tetapi anak-anak Allah yang dapat “meliciki” balik mamon itu dipuji oleh Yesus. Ia berkata, “Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi” (ayat 9).
Dengan demikian, ingatlah! Jangan sampai kita dikuasai oleh mamon, melainkan perbudaklah mamon demi hubungan yang abadi dengan Allah dan sesama kita. Sebab itu, marilah kita murid-murid Kristus menggunakan mamon yang tidak jujur, segala harta duniawi kita, untuk tujuan kekal yaitu investasi rohani kita di kemudian hari. Mari pergunakan harta kekayaan kita di dunia ini untuk melayani, dengan berbagi, bermurah hati, dan mengikat persahabatan yang kelak menyambut kita di kemah abadi.
Oleh: Pdm. Nicholas Evan Setiawan
Recommended Posts
“ZAKHEUS ANAK ABRAHAM”
September 27, 2025
“KUNCINYA ADALAH KEPEDULIAN”
September 13, 2025
“ANTARA KEKAYAAN DAN KERAJAAN ALLAH”
September 03, 2025