“JAGA APIMU TERUS MENYALA”

— No.: 40/10/XXVI/2025 | Minggu, 05 Oktober 2025| Bahan: Matius 25:1-13

Perumpamaan tentang gadis-gadis yang bijak dan yang bodoh sering muncul beberapa minggu sebelum Adven. Dalam bab sebelumnya, para murid mengajukan pertanyaan, “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” (24:3). Yesus menanggapi dengan berbicara tentang mesias palsu, bencana alam, dan penganiayaan, disertai dengan gerakan tandingan penginjilan, pewartaan Injil ke seluruh dunia, “…sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (24:14).

Akhir zaman akan datang dengan tiba-tiba, bagaikan kilat (24:27). Seperti zaman Nuh, ketika Nuh masuk ke dalam bahtera dan air bah datang dengan cepat (24:38-39), seperti masuknya pencuri, tanpa diduga pemilik rumah (24:43). Penekanan pada akhir zaman yang tiba-tiba dan tak terduga ini mengarah pada tiga perumpamaan dalam Matius 25: gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh, talenta, dan penghakiman terakhir.

Perumpamaan gadis bijaksana dan gadis bodoh ini dimaksudkan agar jemaat berjaga-jaga. Pada saat Yesus datang kembali, umat Tuhan sudah siap. Kesiapan umat Tuhan itu diwakili oleh lima gadis yang bijaksana. Mereka mempersiapkan diri dengan matang, dengan membawa pelita serta minyak cadangan. Sedangkan gadis-gadis yang bodoh hanya persiapan seadanya, yaitu membawa pelita saja. Kedua kelompok gadis ini sedang menantikan mempelai pria (Matius 25:1). Pada saat mereka semua sedang menanti, memang tidak tampak perbedaan antara yang bijak dan yang bodoh. Baru pada saat mempelai pria menjelang tiba, saat yang tak seorang pun bisa mengetahuinya sebelumnya, terlihatlah siapa bijak, siapa bodoh.

Gadis-gadis yang bodoh itu sebenarnya tahu apa yang harus dipersiapkan untuk menyambut kedatangan mempelai pria, yaitu dengan mempersiapkan minyak cadangan dan menjaga pelita mereka tetap menyala. Ketika mempelai datang, api itu harus tetap menyala. Semudah itu tugasnya, tetapi mereka tidak melakukannya. Tidak keliru bila mereka disebut dengan gadis bodoh. Tahu apa yang harus dilakukan, dan punya kemampuan untuk melakukannya tetapi tidak mau melakukan, inilah kebodohan. Sebaliknya, gadis yang bijaksana mempersiapkan diri mereka dengan menjaga api mereka tetap menyala dan mempersiapkan minyak cadangan.

Tidak seorang pun mengetahui kapan waktunya Tuhan akan datang kedua kali. Tuhan pasti akan datang kedua kali. Tugas kita adalah bijaksana menjaga api itu tetap menyala! Amin!

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *