“GEMBALAKAN DOMBA-DOMBA-KU”

—- No.: 19/5/XXI/2020 | Minggu, 10 Mei 2020 | Yohanes 21:15-21 —-

Simon, bersama dengan saudaranya Andreas termasuk murid-murid Yesus yang pertama (Matius 4:17). Menjadi murid pertama bukan berarti Simon adalah murid yang sempurna. Simon disebut dengan Petrus setelah ia mengakui Yesus sebagai Mesias: “dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku” (Matius 16:16-18).

Kelemahan Petrus yang menonjol, ketika ia menyangkali Tuhan Yesus pada saat-saat pengadilan Yesus sedang berjalan. Sampai tiga kali ia menyangkali mengenal Yesus. Yesus tidak melihat kelemahan dan kegagalan Petrus sebagai masalah yang mematikan tetapi Yesus tetap melihat Petrus sebagai murid yang harus ditolong dan berhasil. Tuhan Yesus berpikir sangat obyektif dan positif serta sangat manusiawi. Siapapun bisa gagal dalam banyak hal tetapi kalau ditolong dan dikembalikan pada panggilan mereka pasti akan menjadi berkat. Yesus memandang itu semua dengan pandangan sangat manusiawi dan yang paling penting adalah pertobatan selanjutnya dan menjadi Petrus yang berhasil dan setia kepada panggilannya sampai akhir hidupnya.

Yesus yang bangkit dari kematian, secara khusus melakukan penggembalan kepada Petrus. Penggembalaan yang istimewa tentunya. Tiga kali Yesus bertanya kepada Petrus: “apakah engkau mengasihi Aku?” Tiga kali pula Petrus menjawab bahwa ia mengasihi Yesus. Tuhan Yesus menunjukkan kepada Petrus, apabila ia mengasihi-Nya maka ia harus menggembalakan domba-domba-Nya. Ini pun diulang tiga kali!

Memperhatikan tulisan Yohanes dalam bagian akhir dari Injil Yohanes, dapat dikatakan inilah pesan penting terakhir Tuhan Yesus untuk murid-murid, secara khusus kepada Petrus. Pesan-Nya sangat jelas: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Yohanes sudah menulis tentang tugas gembala di Injil Yohanes di pasal 10: “Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.” Tugas gembala sangat tidak mudah, tetapi Petrus dapat menjalankannya dengan sangat baik. Petrus sungguh-sungguh menggembalakan domba-domba Tuhan! Ia menjadi gembala yang mencontoh guru dan mesiasnya, yang rela mati untuk umat manusia.

Mari kita ikuti teladan Petrus dalam mengikut dan melayani Tuhan Yesus. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

(Disadur dari khotbah bulan misi sinode GKMI tahun 2020)

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *