“RAHASIA BERDOA (HAL BERDOA – PART 1)”
—- No.: 41/10/XXI/2020 | Minggu, 11 Oktober 2020 | Matius 6:5-15, Nats 6:9 —-
“Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di Sorga.” (Matius 6:9)
1) Pengertian
Kata “doa” itu sendiri sesungguhnya memiliki arti “terhubung atau terkoneksi”. Sama seperti halnya dengan handphone anda ketika energi baterai-nya sudah hampir mau habis/mati, maka harus segera disambungkan dan terkoneksi dengan charger pada sumber listrik. Demikian setiap kehidupan rohani kita sebagai anak-anak Tuhan, kita harus senantiasa terhubung dengan Allah Sang Sumber Kehidupan. Makna “terhubung” sama sekali tidak didasarkan oleh kekuatan perbuatan baik anda, tetapi semata-mata karena kasih Allah Bapa yang terlebih dahulu selalu siap menunggu dengan tangan-Nya yang terbuka pada kita, supaya kita selalu diteguhkan kembali dan diisi dengan kehidupan Roh Allah.
2) “Bapa kami yang di Sorga” (6:9)
Doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus di dalam Injil Matius pasal 6 bukan dalam rangka sebuah ritual, upacara keagamaan atau sebuah kebiasaan. Perhatikan kata “Bapa” yang memiliki makna trinitas hubungan Yesus dengan Bapa-Nya. Ini menjelaskan makna “relasi”. Jadi doa yang mau diajarkan Yesus di sini adalah sebagai sebuah relasi. Relasi dapat bersifat intimasi, privasi, mendalam dan terbatas. Jadi doa adalah ungkapan hati anda yang terdalam dan rahasia dari perjalanan hidup anda yang paling pribadi yang anda sampaikan kepada Allah. Maka doa dapat hadir dalam berbagai bentuk ungkapannya, seperti: hati yang percaya, kata-kata yang sangat pribadi, puasa, nyanyian, air mata, berdiam diri, waktu teduh. Menjadi sebuah relasi ilahiah ketika kita pun melembutkan hati kita untuk bersedia mendengarkan suara dan tuntunan Allah yang sedang berbicara dan memimpin kita setiap hari sebagai sebuah relasi.
3) Rahasia Berdoa
Rahasia berdoa yang Tuhan Yesus ajarkan terdapat dalam ayat 9 hingga 15, yaitu “pengampunan”. Pengampunan adalah karya puncak Tuhan Yesus di kayu salib di Golgota bagi seluruh umat manusia. Memohon pengampunan adalah ibadah yang paling sejati karena lahir kerendahan hati, ketulusan dan pengakuan akan kebesaran Allah. Anda tidak bisa memohon pengampunan sementara anda masih menyimpan rasa kebencian, kecurigaan, rasa tidak suka atau pandangan yang rendah tentang orang lain. Demikian anda pun tidak akan bisa dan mampu mengampuni oran lain selama anda belum dapat menerima, memaafkan dan mengampuni kesalahan-kesalahan yang anda buat sendiri atau yang sudah ada dalam hidup anda. Pengampunan membebaskan hati kita sehingga kita dapat kembali terhubungan dengan Allah Sang Sumber Kehidupan. Marilah kita berdoa dengan hati yang lembut dan hati yang mengampuni.
Oleh: Pdm. Andrias Wijaya
Recommended Posts
“INJIL MEMPERBAHARUI SIKAP HIDUP”
March 22, 2025
“HIDUP BERDASARKAN IMAN!”
March 15, 2025
“AWASILAH DIRIMU DAN AWASILAH AJARANMU!”
March 08, 2025