“HAL BERDOA (PART 2)”
—- No.: 42/10/XXI/2020 | Minggu, 18 Oktober 2020 | Matius 6:10 —-
“Seperti kuburan yang dilabur putih,” demikianlah sindiran Yesus pada orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat karena kehidupan rohani mereka yang penuh dengan kemunafikan. Namun sindiran ini sebenarnya juga menjadi peringatan bagi kita orang-orang percaya, “bagaimanakah dengan kehidupan rohani, khususnya dalam kehidupan doa kita sendiri?”
Di dalam “Doa Bapa Kami” yang Yesus ajarkan kepada para murid dan pengikut Yesus lainnya, secara khusus pada ayat 10, Yesus mengajarkan kita untuk berdoa, “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga.” Apakah ini berarti kerajaan Allah belum datang ke dunia? Di dalam perumpamaan tentang gandum dan ilalang, Tuhan Yesus menunjukkan sendiri dalam penafsirannya di ayat 36-43 bahwa Kerajaan Surga sudah datang tetapi belum sepenuhnya. Already but Not Yet. Allah di dalam hikmatNya membiarkan anak-anak Kerajaan dan anak-anak Iblis hidup bersama, meski tentu ada kesulitan. Namun akan datang masanya di mana Kerajaan Surga benar-benar datang dan anak-anak Kerajaan akan dikumpulkan bersama dengan Yesus. Pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali, harapan akan kerajaan Allah yang akan datang ini akan digenapi, dan sementara kita menunggu penggenapan itu, para pengikut Kristus haruslah terus berdoa dan bekerja untuk memperluas kerajaan Allah.
Yesus mau menekankan bahwa di dunia yang tidak sempurna ini, Kerajaan Surga dinyatakan oleh kehadiran para pengikut-Nya, sampai pada akhir zaman di mana Ia akan datang untuk menghakimi anak-anak Iblis. Oleh sebab itu, dalam setiap doa-doa kita dan segala sesuatu yang kita lakukan, semuanya harus difokuskan untuk memenuhi tujuan Allah di dalam menegakkan kerajaan-Nya yang mulia di atas bumi ini.
Lalu, bagaimanakah dengan kehidupan kehidupan doa kita? Apakah hal tersebut sudah menjadi fokus dan kerinduan utama kita ketika berdoa? Ataukah kita malah berfokus kepada diri kita, dan berdoa demi mendatangkan kerajaan serta kemuliaan kita sendiri? Kiranya Tuhan menolong kita, agar di dalam setiap doa dan tindakan kita, kerinduan untuk mendatangkan kerajaan Allah dan menyebarkan kemuliaan-Nya menjadi fokus kita yang terutama.
Oleh: Sdr. Nicholas Evan Setiawan
Recommended Posts
“KABAR SUKACITA YANG MENGGEMPARKAN BAGI MEREKA YANG DITINGGALKAN”
December 18, 2024
“DAMAI SEJAHTERA BAGI KAMU YANG JAUH DAN MEREKA YANG DEKAT: Orang Majus dan Berita Damai untuk Semua Orang”
December 12, 2024
“DARI KEGELAPAN MENUJU KEHIDUPAN: Terang yang Memanggil Semua Bangsa”
December 04, 2024