“BERSYUKUR DI TENGAH MASALAH?”

—- No.: 32/8/XXII/2021 | Minggu, 8 Agustus 2021 | 1 Tesalonika 5:18 —-

Dalam kondisi yang dunia alami saat ini, di tengah pandemi yang terus berlanjut, ditambah dengan bencana alam yang terjadi di seluruh belahan dunia, tema khotbah yang kita renungkan minggu ini nampaknya menjadi suatu hal yang mustahil untuk dilakukan. Mampukah kita bersyukur di tengah masalah?

Mungkin, pertanyaan ini juga yang terbersit di pikiran kita ketika melihat kondisi yang dialami oleh jemaat Tesalonika pada waktu itu. Gereja di Tesalonika merupakan gereja yang masih muda usianya. Ketika Paulus diusir oleh orang-orang Yahudi di sana, dan terpaksa harus meninggalkan Tesalonika secara mendadak. Jemaat Tesalonika harus menghadapi permusuhan dan penganiayaan yang dilakukan oleh tetangga-tetangga mereka. Tak mudah bagi mereka untuk tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus. Namun, jemaat Tesalonika dapat bertahan dan bahkan semakin kuat imannya kepada Tuhan.

Paulus menguatkan mereka dengan mengatakan bahwa penderitaan yang mereka alami merupakan sebuah kesempatan untuk berpartisipasi dalam kisah hidup Yesus. Terlebih Paulus mengingatkan bahwa “Hari Tuhan” akan tiba. Hari di mana Yesus akan menghukum musuh-musuhnya dan menyelamatkan anak-anak-Nya. 1 Tesalonika 5:9-10 mengatakan “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.” Sebab itulah, melalui surat ini Paulus mengajak jemaat Tesalonika dan setiap kita murid-murid Yesus yang ada pada masa kini untuk terus berjaga-jaga dan berpengharapan kepada Tuhan. Paulus mengajak kita agar pengharapan yang kita miliki dalam Yesus itu dapat memotivasi kita untuk terus setia, dan berani hidup berbeda dari dunia yang bobrok ini. Ketika orang lain bersungut-sungut dan marah kepada Tuhan, kita dapat tetap mengucap syukur dan bersukacita senantiasa karena pengharapan kita di dalam Tuhan.

Beberapa hari yang lalu, di tengah “Badai Pandemi COVID-19” yang tak kunjung usai ini, kemenangan dari Tim Ganda Putri Badminton Indonesia sejenak membuat masyarakat Indonesia lupa akan rasa lelah dan penat yang dirasakan selama masa pandemi ini. Seperti kemenangan yang diberikan oleh Tim Ganda Putri Badminton Indonesia. Di dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan, di tengah berbagai “Badai Kehidupan” yang harus kita hadapi dalam hidup ini, kemenangan Tuhan Yesus atas maut dan dosa menjadi satu-satunya alasan bagi kita untuk dapat terus menjalani hidup, bahkan mengucap syukur dan bersukacita atas kehidupan kita. Bukan sekadar memberikan medali emas, pengharapan yang Yesus berikan kepada kita melalui kebangkitan-Nya menjadi hadiah yang paling indah dan luar biasa bagi kita dalam kehidupan ini. Soli Deo Gloria.

Oleh: Ev. Nicholas Evan Setiawan

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *