“MENYANGKAL DIRI DAN MEMIKUL SALIB”

—- No.: 26/6/XXIV/2023 | Minggu, 25 Juni 2023 | Bahan: Matius 16:24 —

Mendekati masa akhir di dunia, Tuhan Yesus memberi pesan-pesan penting kepada para murid-Nya. Mereka mengikut Yesus dengan berbagai motivasi, meski diakui bahwa mereka adalah “penjala manusia” yang harus mengabarkan pemberitaan kabar baik kepada semua orang. Para murid sudah mengikut Tuhan Yesus lebih dari tiga tahun, tetapi toh ternyata masih belum paham sebenarnya bagaimana mengikut Yesus. Ketika IA memberitakan tentang penderitaan-Nya dan akan dibunuh, itu bukan sesuatu yang mudah diterima oleh para murid. Bagaimana bisa guru mereka yang “sakti” bisa mengalami penderitaan dan bahkan dibunuh? Mengapa pula mereka harus mengikuti-Nya jika ujung-ujungnya adalah penderitaan?

Bagi Tuhan Yesus, jalan penderitaan adalah keniscayaan. Tidak bisa lagi ditawar. Maka tidak aneh bila Petrus yang bermaksud baik dengan “menghindari jalan penderitaan” justru ditegor keras oleh guru-Nya. Petrus dapat dikatakan mewakili kegagalan para murid memahami menjadi murid Yesus. Menjadi murid-Nya tidak berarti semua jalan akan dimudahkan dan diberkati menurut ukuran dan pandangan manusia tetapi menjadi murid adalah memandang salib.

Tuhan Yesus memberikan suatu pemahaman dan persyaratan menjadi murid: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Menyangkal diri? Memikul salib? Hanya orang-orang yang berani mengambil risiko untuk menjadi murid-Nya. Menyangkal diri berkait erat dengan sifat dasar manusia yang berdosa. Ia tidak akan dapat menjadi murid sejati bila tidak menyangkal diri. Keberanian untuk meninggalkan dosa dan keinginan daging merupakan penyangkalan diri yang hebat.

Pada saat itu salib sangat identik dengan hukuman berat. Jalan yang sukar menjadi murid-Nya bila persyaratannya adalah memikul salib. Jauh dari kenikmatan dunia dan kebanggaan menjadi murid orang terkenal, itulah salib. Benar-benar tidak mudah dipahami, dan betapa sukarnya menjadi murid-Nya. Tidak ada jalan lain, bahwa mengikut Tuhan Yesus harus melewati penyangkalan diri dan memikul salib.

Sebagai orang percaya, tidak ada pilihan selain menyangkal diri dan memikul salib untuk menjadi murid-Nya. Bulatkan keberanian dan tetap setia dalam jalan menjadi murid-Nya. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *