“AWASILAH DIRIMU DAN AWASILAH AJARANMU!”

— No.: 10/03/XXVI/2025 | Minggu, 09 Maret 2025| Bahan: 1 Timotius 4:11-16

Membaca Pasal 4:1-16, kita menemukan bagaimana Etika Pastoral (Penggembalaan seorang hamba Tuhan terhadap jemaat). Dalam Pasal ini Paulus memberikan nasehat kepada Timotius bagaimana hal itu dilakukan yaitu dengan Pengajaran dan keteladanan hidup. Ajaran yang benar atau doktrin yang benar harus linear dengan hidup yang benar juga.

Paulus sendiripun sudah melakukan hal yang sama baik kepada jemaat di Filipi dan juga kepada Timotius secara khusus (Lihat Filipi 4:9, dan 2 Timotius 3:10). Paulus menyampaikan pengajaran yang benar sekaligus pada waktu yang sama menunjukkan hidup yang benar sesuai ajarannya. Jadi antara apa yang diajarkan Paulus kepada jemaat dan kepada Timotius, itu juga dihidupi atau dilakukan Paulus. Jadi Rasul Paulus membangun jemaat atau pribadi orang-orang yang dilayani dengan dua hal yaitu Ajaran atau doktrin yang benar dan keteladanan hidup yang benar pula.

Demikian juga nasihat Paulus kepada Timotius dalam pasal ini, yang disimpulkan dalam ayat 16, agar Timotius mengawasi dirinya (moralitasnya) dan juga ajarannya. Dalam hal ini moralitas dari Timotius  harus sesuai dengan apa yang diajarkannya. Kata awasilah (Epecho) berarti amati, perhatikan sungguh-sungguh atau memberi perhatian khusus dan tentang attitude-nya. Sedangkan kata ajaran (Didaslalia) berarti doktrin,pengajaran, atau bisa juga diartikan instruksi.

Rasul Paulus menasihatkan Timotius agar betul-betul memberikan perhatian serius dengan kedua hal ini (ajaran dan hidupnya) agar dirinya sendiri tidak tersesat atau menjadi penyesat sehingga berdampak buruk baik terhadap dirinya juga kepada jemaat yang dilayani saat itu, serta kepada orang-orang yang mendengar ajaran Timotius. Hanya dengan memiliki hidup yang benar dan ajaran yang benar, maka Timotius menyelamatkan jemaat dari penyesatan (ayat 1-5) dan membangun jemaat untuk hidup yang benar lewat keteladanan (ayat 6-15). Dan Paulus meminta agar Timotius bertekun dalam hal ini (awasi diri dan ajaran). Kata bertekun (epimeno) berarti terus menerus, bersungguguh-sungguh melakukan hal tersebut agar dia bisa menjaga dirinya dan kawanan atau jemaat yang digembalakannya dari penyesatan dan ketersesatan yang membawa kepada kebinasaan.

Tuhan Yesus memberkati.

Oleh: Pdt. Togu Tampubolon

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *