“TURUT MERAJUT MEKARNYA INDONESIA”
—- No.: 33/08/XIX/2018 | Minggu, 19 Agustus 2018 | Yeremia 29:1-14 —-
Tidak dapat dipungkiri bahwa suhu politik semakin terasa memanas, berbagai nuansa politik semakin marak dilakukan. Iklan-iklan politik setiap hari ditayangkan di berbagai chanel TV. Dan bermacam-macam spanduk dipasang di berbagai tempat.
Dalam keadaan seperti itu, mungkin ada warga Gereja yang berkata, “Ngapain Khotbah membahas tentang Politik”, apa nggak ada bahan lain??..
Untuk apa Gereja mengurus politik, bukanlah tugas Gereja mengurus tugas panggilannya untuk bersekutu, bersaksi dan melayani. Pertanyaan-pertanyaan ini ada benarnya, tapi tidak sepenuhnya benar, mengapa begitu??…Karena ada alasannya, Apa itu?.. Jawabannya tentu saja berita FIRMAN TUHAN … yang saat ini sedang kita renungkan.
Surat Yeremia kepada orang-orang buangan di Babel yang beritanya kita baca saat ini sarat dengan nuansa politik. Surat ini memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang karena berbicara mengenai isu-isu yang dekat dengan pengalaman hidup sehari-hari. Surat yang sarat akan hikmat dan nasihat praktis berkaitan dengan urusan politik. Dan kita akan mendalaminya lewat renungan hari ini. Dalam bagian pembukaan surat Yeremia, minatnya akan politik sudah mulai nampak. Suratnya dialamatkan kepada tua-tua di antara orang buangan, kepada imam-imam, kepada nabi-nabi dan kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnesar dari Yerusalem ke Babel (ay.1). Ungkapan-ungkapan ini menunjukkan bahwa orang-orang yang menjadi alamat suratnya punya sangkut paut dengan urusan politik. Dan keberadaan mereka di sana juga berkaitan dengan kebijakan politik dari Nebukadnesar, Raja yang berkuasa secara politik pada waktu itu.
Lebih lanjut, inti dari isi suratnya adalah masalah politik karena berbicara tentang kesejahteraan. Bukanlah istilah kesejahteraan berkaitan erat dengan politik?. Naskah Ibrani berarti misi dari orang-orang buangan itu adalah mendatangkan Syalom bagi masyarakat setempat. Dan karena itu Yeremia berujar “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang dan berdoalah untuk kesejahteraan kota itu, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu” (ay.7). Surat Yeremia ini bukanlah surat yang ia tulis dan dikirim karena kemauannya sendiri. Apa yang diungkapkan dalam suratnya bukanlah opini pribadinya, melainkan Firman Tuhan semesta alam. Atas dasar pemahaman itulah Yeremia berkata, “beginilah Firman Tuhan” (ay. 4,8,10). Pengulangan ‘beginilah Firman Tuhan sampai tiga kali memberi petunjuk yang jelas bahwa isi suratnya adalah sungguh Firman Tuhan. Bukan basa-basi dari sang nabi. Dan berita itu disampaikan dalam rangka memberi pengharapan kepada umat, bahwa masa depan mereka ada dalam rancangan Tuhan. Suatu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan (ay. 11). Akan tetapi perwujudan dari rancangan Tuhan berada dalam kuasa dan penentuan Tuhan. Mengenai waktunya hanya Tuhan yang menentukan. Dan dalam menanti masa penggenapan itu umat diminta untuk bersabar, rajin bekerja dan membina hubungan baik dengan semua orang yang ada di sekitar mereka. Bertitik tolak dari hal-hal di atas, maka jelaslah sudah bahwa Umat Tuhan terpanggil untuk berpolitik. Kita tidak boleh mencap dunia politik sebagai dunia yang kotor, jahat & tabu. Memang tidak perlu kita semua menjadi politikus. Gereja tidak boleh berubah menjadi lembaga politik. Tetapi setiap warga gereja yang terpanggil untuk terlibat dalam urusan politik. Oleh karena itu, jangan kita menjadi orang yang buta politik. Mengapa? Sebab pada hakikatnya politik itu bagaikan pisau bermata dua. Bisa dipakai untuk kebaikan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat tapi bisa juga dipergunakan untuk kejahatan hanya demi menggapai kekuasaan. Pengendalinya hanya satu yakni iman. Oleh sebab itu, Gereja terpanggil untuk memberi pendidikan politik yang sehat dan cerdas bagi setiap warganya, agar kita semua sebagai warga Gereja berperan aktif dalam urusan politik. Dan sekaligus agar kita sebagai warga Negara mengambil bagian secara bertanggung jawab demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Amin.
Recommended Posts
“KABAR SUKACITA YANG MENGGEMPARKAN BAGI MEREKA YANG DITINGGALKAN”
December 18, 2024
“DAMAI SEJAHTERA BAGI KAMU YANG JAUH DAN MEREKA YANG DEKAT: Orang Majus dan Berita Damai untuk Semua Orang”
December 12, 2024
“DARI KEGELAPAN MENUJU KEHIDUPAN: Terang yang Memanggil Semua Bangsa”
December 04, 2024