“SYAFAATKU UNTUK KESELAMATANMU”

—- No.: 36/9/XXII/2021 | Minggu, 5 September 2021 | Kejadian 18:16-33 —-

Kisah Syafaat Abraham untuk keselamatan Sodom dan Gomora menyimpan banyak nilai-nilai perdamaian yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yang pertama yaitu agar umat mengutamakan jalan musyawarah dalam menghadapi segala permasalahan. Sifat Abraham sebagai pembawa damai yang nampak cukup kuat dalam kisah ini adalah kemauannya yang suka bermusyawarah, bernegosiasi atau berunding. (Berunding dengan Lot. Lih. Kejadian 13:5-11). Dalam kasus Sodom dan Gomora, Abraham mencoba berunding dengan Allah. Ia berupaya bernegosiasi dengan Allah supaya membatalkan hukuman-Nya atas Sodom dan Gomora. Tentu saja Allah yang Mahatahu itu, sudah mengetahui bahwa Sodom dan Gomora hanya memiliki kurang dari 10 orang benar, sehingga penghukuman atas kota-kota tersebut tidak terelakkan. Dalam hal ini kita bisa belajar juga dari sifat Allah yang Mahatinggi yang berkenan merendahkan diri-Nya untuk “duduk bersama di dalam meja perundingan” bersama manusia ciptaan-Nya.

Kedua, hidup menjadi berkat atau dapat bermanfaat bagi masyarakat. Nampaknya menjadi berkat adalah visi dari Tuhan untuk umat-Nya. Dalam terjemahan Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (1985) Kejadian 18:18, pikiran Tuhan atas Abraham dan keturunannya ditulis demikian, “Bukankah keturunannya akan menjadi bangsa yang besar dan berkuasa? Bukankah melalui dia, semua bangsa di bumi akan Kuberkati?” Atas dasar pikiran inilah kemudian Allah memberitahukan terlebih dahulu maksudnya untuk menghukum Sodom dan Gomora kepada Abraham.

Dan yang ketiga, mengupayakan kehidupan yang adil dan benar. Tuhan memberikan penegasan kepada Abraham, bahwa janji-janji-Nya kepada Abraham akan dipenuhi apabila Abraham dan keturunannya mau hidup dengan mengupayakan keadilan dan kebenaran.

Dalam Kejadian 18:19 dalam terjemahan Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (1985): “Dia telah Kupilih supaya memerintah anak-anaknya dan keturunannya untuk mentaati Aku dan melakukan apa yang baik dan adil. Jika hal itu mereka lakukan, segala janji-Ku kepada Abraham akan Kupenuhi.” Amin.

Diringkas dari rancangan khotbah bulan perdamaian sinode GKMI tahun 2021.

Oleh: Pdt. Eddy S.S.

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *