“MASALAH SEBAGAI MATERI BANGUNAN TUHAN”

—- No.: 48/11/XXII/2021 | Minggu, 28 November  2021 | Kisah para Rasul 18:9-11  —-

Masalah itu datang tanpa pandang bulu. Tidak ada satu pun dari kita yang membaca renungan ini, yang tidak memiliki masalah. Nyatanya, semua orang di dunia ini, dari pria dan wanita, anak kecil sampai lansia, dari orang tidak percaya hingga kita anak-anak Tuhan, semuanya memiliki masalah. Dan perenungan firman Tuhan hari ini pun semakin menyadarkan kita bahwa memang masalah itu datang tanpa pandang bulu. Karena bahkan Paulus, seorang Rasul Tuhan yang begitu luar biasa iman dan ketaatannya pun juga harus menghadapi masalah.

Ketika Paulus tiba di Korintus dari Athena, kita melihat bahwa ia sedang mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Meskipun pelayanan Paulus ke wilayah Makedonia terjadi karena visi yang dilihatnya (Kisah Para Rasul 16:9-10), hal ini tidak membuat misinya berhasil seperti yang ia harapkan. Sebab itu, ia datang ke Korintus dengan rasa takut dan gentar (1 Korintus 2:3). Namun Tuhan tidak meninggalkan Paulus. Tuhan secara khusus menyatakan penghiburan dan perlindungan-Nya agar Paulus tetap melayani di tempat itu. Terlebih, Tuhan menyatakan maksud dan tujuan-Nya kepada Paulus. Melalui penglihatan yang ia alami, Tuhan menyatakan bahwa masalah yang Paulus hadapi akan memimpinnya untuk bertemu dengan orang-orang yang mengasihi dan ingin mengenal Kristus, sebab Tuhan berkata “. . . banyak umat-Ku di kota ini” (Kisah Para Rasul 18:10).

Melayani Tuhan dan hidup sesuai kehendak-Nya tidak akan pernah menghilangkan masalah dari kehidupan kita.  Malahan menjadi tidak lumrah jika tidak ada masalah ketika kita menyaksikan Kristus melalui kehidupan kita, sebab hal itu akan memunculkan pertentangan dari “dunia”. Setiap hari terjadi peperangan rohani di dalam kehidupan kita. “Si Jahat” akan menggunakan segala cara untuk menjauhkan kita dari Tuhan dan rencana-Nya bagi kita. Namun di dalam Tuhan, segala masalah yang keliatannya buruk itu dapat Tuhan pakai untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Tugas kita hanyalah “Setia melakukan kehendak-Nya”. Ketika Allah menyatakan kehendak-Nya melalui firman-Nya dalam hidup kita, maka lakukanlah! Apa yang terjadi ke depannya, serahkanlah kepada-Nya. Meskipun halangan dan rintangan nampaknya tak kunjung usai, percayalah bahwa Ia dapat menjadikan berbagai “Masalah” itu sebagai “Materi untuk membangun dan memperluas kerajaan-Nya di dunia ini.” Seperti perenungan firman Tuhan hari ini, marilah kita ingat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak Tuhan yang hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Janji yang Tuhan berikan kepada rasul Paulus juga ia berikan kepada kita, bahwa Ia akan senantiasa menyertai dan melindungi.

Oleh: Sdr. Nicholas Evan Setiawan, S.Th.

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *