“TANPA ALLAH SUNGGUH BERBEDA”
—- No.: 10/3/XXI/2020 | Minggu, 8 Maret 2020 | Pengkhotbah 3:16-22; Roma 14:12 —-
Apakah manusia bisa mendapatkan hidup dan kebahagiaan sejati dengan kemampuannya sendiri maka mereka tidak perlu Allah? Akan tetapi kenyataannya siapapun manusia, baik yang kaya-miskin, pandai-bodoh, berpendidikan-tidak berpendidikan, tuan-hamba, mulia-hina, tidak ada yang lepas dari penderitaan dan kejahatan atau dosa dalam hidupnya. Karena itu, Olshausen berkata: ”tidak ada seorang manusiapun yang bisa membebaskan dirinya sendiri” maka manusia sangat memerlukan Allah dalam hidupnya. Tanpa kehadiran Allah dalam hidup manusia, maka kematian, kekacauan dan ketidaktertiban hidup akan terjadi, dan ini adalah kesia-siaan. Dalam Kitab Pengkhotbah kita menemukan sedikitnya 31 kali kata sia-sia dan kesia-siaan disebutkan. Semua kata ini merujuk kepada kehidupan yang dijalani tanpa Allah akan menjadi sia-sia.
Mengapa menjadi sia-sia? Sebab segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Dia. Paulus berkata bahwa tidak ada sesuatu dari yang kita miliki yang tidak kita terima dari Allah, maka menjadi sia-sia jika kita menikmati, menjalaninya tanpa Allah. sebab segala sesuatu di dunia ini penuh dengan keterbatasan baik usia, kedudukan, maupun kekayaan. Itulah sebabnya Pengkhotbah mengajar kita agar memahami bahwa segala sesuatu di dalam hidup ini ada waktunya sehingga kita harus menikmati hidup ini dengan hati yang takut akan Allah (3:11-13; 4:17; 5:7; 12:13-13). Jadi orang kaya, pintar dan punya kedudukan yang tinggi tidak salah. Menjadi orang yang sukses, hebat, terkenal dan hidup dalam kelimpahan juga tidak salah, tetapi mari jalani dengan hati yang takut akan Allah karena ada saatnya kita akan menghadap takhta pengadilan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan seluruh hidup kita kepada-Nya baik itu salah ataupun benar (3:17; Roma 14:10, 12).
Jika kita hidup tanpa Allah, maka segala sesuatu yang kita miliki menjadi sia-sia. Hidup tanpa Allah sungguh berbeda, tetapi hidup bersama dengan Allah membuat kita mampu memuliakan-Nya dan melakukan perkara besar untuk kemualiaan-Nya. Allah yang menopang segala sesuatu menjadi ada dan baik, maka jika Allah tidak hadir dan ada dalam setiap langkah hidup kita akan berbeda, baik tujuan dan motivasinya.
Oleh: Pdm. Togu
Recommended Posts
“MENCARI HINGGA MENEMUKAN”
May 17, 2025
“MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN”
May 10, 2025
“MEMBERITAKAN KEPERKASAAN TUHAN”
May 03, 2025