“BERBAHAGIALAH ORANG YANG LAPAR DAN HAUS AKAN KEBENARAN, KARENA MEREKA AKAN DIPUASKAN”

by Pdt. Eddy SS

—- No.: 34/8/XXI/2020 | Minggu, 23 Agustus 2020 | Matius 5:6  —-

Ucapan bahagia bagian ke-empat ini merupakan solusi dari kebutuhan manusia yang “miskin,” “berdukacita” dan “lemah lembut.” Bila seseorang lapar dan haus akan kebenaran, Tuhan akan memenuhi dengan kebenaran dan akan menyatakan orang itu benar. Orang itu dibenarkan di hadapan Allah dan ia akan memulai kehidupan yang diberkati di dalam Tuhan. Jaminan kepuasan diberikan Tuhan kepada orang-orang yang lapar dan haus akan kebenaran.

Metafora lapar dan haus akan kebenaran menunjukkan keadaan manusia yang merindukan kebenaran yang sejati. Merasa dirinya lapar dan haus akan membuat orang-orang melakukan pencarian yang sungguh-sungguh terhadap kebenaran. Setidaknya ada tiga ciri orang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran (dikaiosune):

1. Hasrat untuk menjadi orang benar – untuk diampuni dan diterima oleh Tuhan; untuk menjadi benar di hadapan Tuhan.
2. Hasrat untuk melakukan apa yang benar – melakukan apa yang diperintahkan Tuhan; meniru dan mencerminkan kebenaran Tuhan.
3. Hasrat untuk melihat yang benar dilakukan – untuk membantu mewujudkan kehendak Tuhan di dunia.

Dengan mengupayakan kebenaran maka kelaparan dan kehausan spiritual akan dipuaskan. Kepada orang banyak, Yesus berkata: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Yohanes 6:35). Dalam ayat ini, Yesus memproklamirkan diri sebagai jawaban akan kelaparan dan kehausan spiritual manusia. Tidak ada keraguan akan pernyataan Yesus. Setiap kita yang memiliki Yesus tidak akan pernah mengalami kelaparan dan kehausan spiritual sebab Yesus menjadi jawaban atas kepuasan manusia.         Kepuasan terbesar manusia hanya terdapat di dalam Yesus, tidak ada yang lain. Inilah kebenaran. Segeralah datang dan hampiri Yesus maka kita akan dipuaskan selama-lamanya. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

Pdt. Eddy SS