“HAL KEKUATIRAN”

—- No.: 48/11/XXI/2020 | Minggu, 29 November 2020 | Matius 6:25-34 —-

Keserakahan bukan hanya menggerogoti kekayaan kita, keserakahan juga akan menggerogoti kita! Kita akan mulai merasa cemas dan khawatir, dan kekhawatiran itu tidak wajar dan tidak rohani. Mereka yang mengejar uang mengira kekayaan akan menyelesaikan permasalahan mereka, tetapi kekayaan justru menciptakan lebih banyak permasalahan! Kekayaan materi menimbulkan rasa aman yang semu dan berbahaya, dan perasaan semacam itu biasanya berujung pada tragedi.

Kebutuhan makan, minum dan apa yang kita pakai tidak melebihi dari hidup itu sendiri. Hidup lebih penting dari semuanya. Alkitab memberi dua gambaran yang jelas bagaimana tidak perlu kuatir, yaitu burung-burung yang dipelihara Tuhan. Mereka tidak mengumpulkan bekal di lumbung tetapi Tuhan memberi makan (ayat 26). Begitu juga dengan bunga bakung di ladang yang tumbuh tanpa bekerja dan memintal dan pada kenyataannya, pakaian raja Salomo tidak seindah bunga bakung (ayat 29).

Kekuatiran harus dibuang jauh. Orang yang khawatir tidak dapat menambah sehasta saja pada jalan hidupnya (ayat 27). Hidup kita tidak ada bedanya dengan orang yang tidak percaya apabila kekuatiran menguasai hidup kita (ayat 30). Begitu pun kekuatiran akan hari esok tidak perlu dilebih-lebihkan sebab esok mempunyai kesusahannya sendiri (ayat 34).

Kekuatiran memang perlu diatasi. Alkitab memberikan dua cara untuk mengatasinya, yaitu: Pertama, mempercayai bahwa Bapa di sorga tahu apa yang kita perlukan. Gambaran Allah sebagai Bapa menunjukkan kepada kita bagaimana Allah senantiasa menyediakan dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Tidak ada keraguan untuk ini.

Kedua, memprioritaskan mencari Allah dan kebenaran-Nya. Kekuatiran sebenarnya timbul dari pengejaran akan materi yang membuat Allah tersingkir dari hidup kita. Bagaimana kita dapat hidup di dalam Allah, ya sebaliknya, menyingkirkan kekuatiran dengan mengutamakan dan mengandalkan Allah dalam melangkah di hari depan. Bila kita melihat ke belakang, bukankah hari ini sebenarnya pembuktian pemeliharaan Allah di pemikiran kita pada masa lampau. Kejarlah kebenaran Tuhan yang bernilai kekal. Tuhan pasti memelihara kita. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy S.S.

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *