“LIHATLAH ANAKMU, LIHATLAH IBUMU”
—- No.: 30/7/XXIII/2022 | Minggu, 24 Juli 2022 | Bahan: Yohanes 19:26b-27 —-
“Inilah, anakmu! dan Inilah ibumu!” (Yoh. 19:26-27), sebuah kalimat singkat yang Yesus sampaikan kepada ibu dan kepada murid-Nya ini kembali menegaskan betapa besarnya kasih dan kepedulian Yesus bahkan di tengah penderitaan sekalipun. Perkataan ini Yesus tujukan kepada orang-orang yang berada dekat dengan-Nya pada saat itu yaitu, Maria Ibu Yesus, dan Yohanes, murid yang dikasihi-Nya. Sehingga kita bisa melihat bahwa perkataan ketiga di Salib ini merupakan sebuah ungkapan kepedulian Yesus kepada orang tua-Nya.
Dalam budaya Yahudi perintah untuk menghormati orang tua (Keluaran 20:12; Ulangan 5:16) bukan hanya ditunjukkan melalui ketaatan. Perintah ini juga dipahami sebagai kewajiban untuk merawat orang tua sampai mereka meninggal dunia. Para orang tua sudah tidak memiliki kekuatan maupun penghasilan, dan hidupnya bergantung pada keturunan mereka. Tugas ini sangatlah penting di mata masyarakat Yahudi. Sebab itulah jika tidak ada keturunan yang peduli dengan mereka, maka orang tua akan menanggung aib di tengah masyarakat. Yesus melakukan yang terbaik untuk memenuhi tugas mulia ini. Di tengah ketidakberdayaannya di kayu salib, Ia masih ingin memastikan bahwa ibu-Nya akan tetap memperoleh kehormatan dan perlindungan. Karena itulah Yesus memerintahkan murid yang dikasihi untuk menggantikan posisi-Nya. Melalui teladan Yesus ini kita belajar bahwa kewajiban kepada keluarga tidak boleh kita abaikan, apapun situasi dan keadaan yang sedang kita hadapi. Persoalannya bukan apa yang kita miliki, tetapi apakah kita mau peduli dan mau menyatakan kasih.
Selain tentang kepedulian kepada orang tua, melalui perkataan ini Yesus juga mengajarkan kepada kita mengenai “Keluarga baru di dalam Tuhan.” Relasi yang baru antara Maria, Ibu-Nya dan Yohanes, murid-Nya ini Yesus pakai untuk menggambarkan sebuah jaminan yang Tuhan telah sediakan bagi kita di dalam tubuh Kristus. Di dalam kisah orang yang sukar masuk kerajaan Allah, Yesus pernah berkata demikian “Sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang. . .” (Markus 10:29). Pertanyaannya, di manakah kita akan memiliki 100 ibu dan 100 anak di dalam hidup ini? Jawabannya hanya satu, yaitu di dalam Gereja, keluarga kerajaan Allah. Inilah salah satu hadiah yang Kristus berikan kepada kita melalui Salib, yaitu Gereja, sebuah keluarga di dalam Tuhan yang penuh kasih sayang, perhatian, penopang di masa sulit, dan pemberi semangat yang melampaui keluarga kita yang sebenarnya. Sebab itu marilah kita terus meneladani Kristus dengan setulus hati menunjukkan kepedulian serta kasih kita kepada orang tua, serta mensyukuri keluarga baru (Gereja) yang Tuhan sudah berikan kepada kita.
Oleh: Sdr. Nicholas Evan Setiawan, S.Th.
Recommended Posts
“DI MANAKAH KEADILAN TUHAN?”
February 01, 2025
“MERENUNGKAN FIRMAN-NYA: BERBAHAGIA”
January 26, 2025
“MERENUNGKAN FIRMAN-NYA: BERBAHAGIA”
January 18, 2025