“PRIBADI YANG BERTUMBUH: PRIBADI YANG BELAJAR”

—- No.: 32/8/XXIII/2022 | Minggu, 7 Agustus 2022 | Bahan: Kisah Para Rasul 18:24-28 —-

Teks firman Tuhan pada saat ini berbicara tentang Apolos. Siapa dia? Dari namanya kita mengerti bahwa ia adalah seorang Yahudi perantauan yang dibesarkan dan memahami budaya Yunani. Apolos dilahirkan dan dibesarkan di Aleksandria, kota pelabuhan, sekarang ada di negara Mesir, dan kota itu adalah kota kedua terbesar di dalam kekaisaran Roma. Bukan saja Apolos percaya dalam Kristus, ia juga seorang yang terpelajar dan memiliki pengetahuan yang luas serta pengetahuan akan firman Tuhan. Kita bisa berkata bahwa Apolos bukan hanya seorang komunikator Injil yang efektif tetapi ia seorang yang kompeten, orang yang mahir. Dari semua kelebihannya, Alkitab mencatat hal penting tentang Apolos: “tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes (ayat 25).

Mengetahui kelemahan Apolos, Priskila dan Akwila bermaksud untuk memperlengkapi Apolos dengan pengetahuan Injil yang lengkap berdasarkan apa yang mereka dapatkan dari rasul Paulus. Tujuannya sudah pasti sangat mulia, yaitu agar pelayanan Apolos menjadi lebih baik dan efektif.

Apolos sebenarnya punya alasan untuk menolak maksud baik dari Priskila dan Akwila, sebab ia orang yang punya pengetahuan dan kemampuan orasinya jauh lebih baik dari Priskila dan Akwila. Demikian juga Apolos bisa saja tidak mendengarkan apa yang disampaikan Priskila dan Akwila apabila ia menerima tawaran itu tetapi hanya sekadar sungkan. Hal ini tidak terjadi pada Apolos, ia dengan hati yang terbuka menerima maksud baik itu. Ia mau belajar. Inilah yang patut di puji dan patut kita pelajari. Meskipun ia seorang yang hebat tetapi ia tetap saja mau belajar dari orang lain untuk memperlengkapi dirinya.

Akibat dari Apolos yang mau belajar, Priskila dan Akwila merekomendasikannya, bahkan jemaat gereja di Efesus juga memberikan rekomendasi yang baik untuk Apolos. Mereka mengutus Apolos untuk memberitakan Injil. Lebih dari itu, bila kita memperhatikan pada jemaat di Korintus, Apolos mempunyai pengaruh yang kuat. Ia disejajarkan dengan Paulus yang berpengaruh. Semua ini berangkat dari pribadi Apolos yang mau belajar sehingga ia terus mengalami pertumbuhan baik dalam kemampuan maupun iman. Pelayanannya menjadi efektif. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

 

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *