“FIRMAN YANG MENJADI MANUSIA”

—- No.: 49/12/XXIII/2022 | Minggu, 4 Desember 2022 | Bahan: Yohanes 1:14

“Firman itu telah menjadi manusia,” merupakan proklamasi yang agung tentang kemanusiaan Yesus. Bila sebelumnya Yohanes mengatakan bahwa Firman itu Firman yang penuh kuasa, kreatif dan dinamis sekarang ia menyatakan bahwa Firman itu menjadi daging (Yun.: sarx). Firman yang adalah Allah menjadi manusia di dalam diri Yesus.

Firman menjadi daging adalah sesuatu yang tidak mungkin dalam pikiran orang Yunani sebab tubuh adalah jahat, rumah penjara tempat jiwa terbelenggu, dan suatu kuburan tempat membatasi ruang gerak roh. Hakikat manusia dengan segala kelemahan serta kemungkinan jatuh dalam dosa menambah daftar penolakan tentang hal ini. Tidak aneh apabila timbul teori firman itu menyerupai manusia, bukan benar-benar manusia. Sementara yang lain mengatakan bahwa Yesus benar-benar Allah tetapi awalnya adalah manusia kemudian diangkat menjadi Allah. Meskipun terlihat lebih baik tetapi bukan itu kebenarannya.

Yohanes melanjutkan ayat ini dengan kalimat “dan diam diantara kita.” Ia mau menegaskan bahwa daging/manusia itu benar-benar nyata sebab tinggal bersama dengan manusia lainnya. Yesus ada di kandungan seorang perawan muda, Ia lahir sebagai seorang bayi, tumbuh sebagai mana manusia umumnya, mempunyai perasaan dan emosi, hal-hal ini bukti kuat Yesus adalah benar-benar Firman yang menjadi manusia. Dalam manuskrip yang lain (Rotherham) dikatakan And, the Word, became, flesh, and pitched his tent among us (Firman itu menjadi daging dan IA mendirikan tenda-Nya diantara kita). Yesus yang adalah Allah ada di bumi dan bersama-sama dengan manusia menjalani kehidupan keseharian sebagai manusia sama seperti lainnya.

Agustinus mengatakan bahwa sebelum ia masuk Kristen ia telah membaca dan mempelajari tulisan para ahli filsafat non-Kristen dan tulisan-tulisan lain, tetapi ia tidak pernah menemukan tulisan yang memberitakan bahwa Firman itu telah menjadi daging. Dari apa yang disampaikan Agustinus kita mendapati bahwa kekristenan mengajarkan kebenaran hakiki tentang Allah yang menjadi manusia, bukan manusia yang bertahap menjadi Allah, bukan pula manusia yang mirip Allah. Yesus menjadi manusia adalah kebenaran. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *