“SEPERTI DOMBA DI ANTARA SERIGALA”

—- No.: 38/9/XXIV/2023 | Minggu, 17 September 2023 | Bahan: Matius 10:5-33  —

Ketika ada gerombolan serigala yang masuk ke ladang penggembalaan kita, tentu kita tidak akan mengutus domba-domba kita untuk menghadapi atau mengusirnya bukan? Karena domba tidak akan bertahan hidup di antara kawanan serigala, domba adalah makanan enak bagi serigala. Domba tidak akan mampu menghadapi  serigala, karena mereka akan segera dimangsa kalau ada di antara serigala. Serigala adalah predator puncak dalam rantai makanan, sangat susah untuk dijinakkan (oleh karena itu kita tidak pernah melihat serigala dalam sebuah sirkus), bahkan serigala bersama kelompoknya berani melawan atau menyerang hewan-hewan yang berukuran lebih besar kalau rasa lapar sudah menguasai mereka. Serigala tidak mempunyai belas kasihan terhadap mangsanya. Tidak ada hal lain yang terjadi apabila ada domba di antara serigala, kecuali kematian.

Injil Matius 10:5-33 merupakan kelanjutan dari pelayanan Yesus yang setelah melakukan pelayanan berkeliling, melihat bahwa banyak “domba-domba terlantar yang tidak bergembala” (Matius 9:35-36 : “Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.  Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala”).

Dalam Matius 10:16 Tuhan berfirman : “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala.” Tuhan tidak mengutus kita untuk menjadi orang yang kalah, tapi orang yang menang. Domba adalah hewan yang sangat lemah, dia tidak punya senjata untuk melindungi dirinya. Tapi domba mengenali suara gembalanya dan sangat percaya pada gembalanya. Prinsip Surgawi selalu bertolak belakang dengan prinsip dunia ini, prinsip dunia ini siapa yang kuat, dia yang akan menang. Tapi prinsip Surgawi, dia yang mengosongkan dirinya seperti domba, dia yang akan menang.

Yesus mengumpamakan pengutusan itu “seperti domba di antara serigala.” Akan banyak tantangan dan hambatan bahkan penderitaan yang akan dialami oleh para murid. Tapi Yesus memberikan kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat  dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Yesus juga mau mereka menjadi “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Serta ada janji penyertaan dan perlindungan bagi yang taat dan setia (Matius 10:29-32: “Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga  dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga”).

Walaupun panggilan hidup sebagai pengikut Kristus (domba-domba) sangat berat, penuh tantangan dan tidak mudah, marilah tetap taat dan setia. Karena Allah akan senantiasa menyertai dan melindungi serta menggenapi janji-janji-Nya. Amin.

Oleh: Bp. Rudie Hartono

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *