“HAL-HAL YANG UTAMA DALAM PELAYAN”
by Pdt. Eddy SS
— No.: 34/8/XXV/2024 | Minggu, 25 Agustus 2024| Bahan: Kisah Para Rasul 20:13-16 –—
Dalam perjalanan misi ketiga rasul Paulus menuju Yerusalem, ia berharap tiba di Yerusalem pada perayaan hari raya Pentakosta. Oleh sebab itu Paulus tidak mampir ke Efesus tetapi langsung menuju ke Miletus (sebuah kota pelabuhan di Yunani). Setibanya di Miletus, Paulus meminta para penatua jemaat di Efesus untuk menjumpainya di Miletus (jarak Efesus ke Miletus sekitar 72 KM. Bila ditempuh dengan jalan kaki butuh waktu 2 hari).
Selain mengejar waktu tiba di Yerusalem pada saat Pentakosta, sangat mungkin Paulus juga mempertimbangkan kedatangannya di Efesus mungkin saja bisa menimbulkan kerusuhan lagi dan membahayakan dirinya dan rekan-rekan kerjanya di Efesus. Sudah tentu ini membutuhkan banyak waktu, sementara Paulus tidak mau membuang waktunya untuk ini. Kemungkinan yang lain, belum tentu rasul Paulus bisa kembali ke Efesus.
Menjumpai rasul Paulus di Miletus bagi para penatua jemaat bisa jadi merupakan hal yang merepotkan dan tidak praktis tetapi bagaimana pun juga ini dipandang perlu dan penting oleh para penatua jemaat di Efesus. Oleh sebab itulah mereka pergi ke Milteus dan sukacita dan sukarela.
Dalam pelayanan seringkali kita diperhadapkan dalam situasi-situasi pilihan sehingga kita mau tidak mau harus memilih dan menentukan manakah yang akan kita lakukan. Para penatua itu repot karena harus menjalani perjalanan yang memakan waktu cukup banyak. Pelayanan itu repot. Ya itulah pelayanan. Seringkali dalam pelayanan yang terjadi adalah hal-hal yang merepotkan. Bila kita tidak mau repot dalam pelayanan, bisa saja kita kehilangan kesempatan dalam pekerjaan Tuhan yang baik dan mulia.
Selain repot, pelayanan seringkali juga merupakan hal yang sukar. Kita dituntut melakukan banyak usaha dan pengorbanan. Namun perlu diingat, bahwa hal yang sukar ini seringkali dipakai Tuhan untuk mendewasakan kita dalam pelayanan. Tidak ketinggalan, bahwa pelayanan membutuhkan biaya yang mahal dan seringkali dianggap merugikan. Tapi ingat, hal-hal yang baik itu berasal dari hal yang mahal. Tidak ada hal yang lebih mahal selain dari pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan menyelamatkan manusia. Tidak keliru bila memandang pelayanan itu merugikan karena memang membutuhkan tenaga, pikiran, waktu dan materi, tetapi sebenarnya yang terjadi adalah pelayanan ini memberikan keuntungan besar dengan kepastian keselamatan. Amin.
Oleh: Pdt. Eddy SS
Recommended Posts
“AKWILA DAN PRISCILA: SEJOLI PELAYANAN INJIL”
October 11, 2024
“SENANTIASA BERSAKSI”
October 03, 2024
“GRATIA EXCEDIT TERMINOS (Anugerah Mengatasi Batas)”
September 26, 2024