“SEORANG PUTRA TELAH DIBERIKAN UNTUK KITA”

— No.: 47/11/XXV/2024 | Minggu, 24 November 2024| Bahan: Yesaya 9:5-6

Ayat ini bisa dikatakan ayat Natal di tengah-tengah Perjanjian Lama. Tidak sedikit ayat ini diambil sebagai tema Natal. Ayat ini merupakan nubuatan Yesaya atas kelahiran Yesus Kristus. Ratusan tahun sebelum kelahiran-Nya, nabi Yesaya sudah menubuatkan akan kelahiran seorang putra.

Ini merupakan sebuah pernyataan yang luar biasa: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita” (Yesaya 9:5). Seorang anak laki-laki berbicara tentang kemanusiaan Yesus, sementara “diberikan” menunjukkan keilahian Yesus karena diberikan berarti mengharuskan Yesus Kristus sudah ada sebelumnya. Kemanusiaan dan keilahian Yesus ada pada nubuatan ini.

Ketika seorang bayi lahir, itu menjadi kesukaan bagi orang tuanya. Kelahiran Yesus bukan hanya menjadi sukacita bagi orang tuanya tetapi juga bagi dunia karena malaikat berkata: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Lukas 2:10-11).

Kelahiran Yesus seharusnya juga menjadi sukacita bagi kita semua. Mengapa? Karena ayat ini mengatakan “diberikan untuk kita.” Wow. Ini hal yang sangat luar biasa. Yesus bukan hanya lahir tanpa tujuan, tetapi jelas bahwa Dia datang/lahir untuk kita semua! Masalahnya adalah, apakah kita benar-benar merasakan sukacita atas kelahiran Yesus? Apakah kita hanya memperingati kelahiran-Nya saja? “Untuk kita,” menujukkan alamat yang jelas, ya, untuk kita semua. Semua orang yang percaya kepada-Nya akan mendapatkan sukacita yang sangat besar ini. Mengapa? Karena Yesus disebut sebagai: “Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” Empat hal inilah yang dibutuhkan oleh manusia.

Penasihat yang ajaib menunjukkan Dia adalah seorang Konselor yang luar biasa. Dia Allah yang Perkasa yang tiada tandingannya kekuasaan-Nya. Begitu juga Dia adalah Bapa yang Kekal, dari kekal sampai kekal, tiada berkesudahan, demikiankan kekuatan, kekuasaan dan kasih-Nya.

Yang tidak kalah penting adalah kelahiran/kedatangan-Nya sebagai Raja Damai. Ya, Dia memberikan damai itu untuk kita semua. Damai terbesar dinyatakan melalui perdamaian Allah dan manusia melalui kematian-Nya di kayu salib. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *