“MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN”
— No.: 19/05/XXVI/2025 | Minggu, 11 Mei 2025| Bahan: Lukas 12:54-59 —
Dalam budaya Jawa, kita mengenal ramalan Jayabaya dan karya besar R. Ng. Ranggawarsita. Beliau menyebut zaman yang kacau sebagai Kalatida dan Kalabendu. Kalatida menggambarkan masa ketika akal sehat kehilangan nilainya, perbedaan antara benar dan salah menjadi kabur. Sedangkan Kalabendu adalah masa stabilitas yang dibangun di atas penindasan. Kemewahan, kekuasaan, dan ketidakadilan justru diagungkan, sementara orang-orang jujur dan lurus malah ditertawakan. Bukankah semua ini terdengar tidak asing dengan situasi zaman kita sekarang? Dan seperti dalam ramalan Jayabaya dalam budaya Jawa, hanya orang bijak yang mampu membaca tanda-tanda zaman lah yang mampu menghadapi zaman yang kacau ini.
Dalam Lukas 12:54-59, Yesus sedang menegur orang banyak, naasnya Ia tidak sedang berbicara kepada bangsa asing, melainkan kepada umat-Nya sendiri. Yesus menegur sebab mereka mampu membaca cuaca, tetapi gagal menilai zaman. Mereka begitu sibuk dengan urusan duniawi, tapi kehilangan kepekaan terhadap urusan sorgawi. Sebagai umat Allah, mereka malah gagal mengenali tanda kehadiran Allah. Teguran yang Yesus berikan menyatakan bahwa ini bukan hanya masalah pengetahuan, tetapi masalah hati yang keras dan tumpul. Yesus menyebut mereka munafik, bukan karena mereka bodoh, tetapi karena mereka memilih untuk menolak kebenaran. Orang-orang “munafik” ini berpura-pura peka terhadap kehendak Allah, padahal hatinya jauh dari Allah.
Yesus memberikan sebuah penggambaran bahwa jika seseorang berurusan dengan orang lain, selesaikanlah sebelum sampai ke hakim.
Apa yang Yesus sampaikan ini bukan sekadar nasihat etika sosial, melainkan sebuah gambaran eskatologis (akhir zaman). Bahwa, kita semua yang adalah manusia berdosa ini sedang dalam perjalanan menuju pengadilan terakhir. Dimana Allah adalah Hakimnya, dan Yesus adalah Juruselamat yang menawarkan perdamaian sekarang. Yesus mengingatkan kita untuk berdamai dengan Allah dan sesama kita sekarang juga. Selagi ada waktu, jangan menunda-nunda!
Hari ini, banyak dari kita pandai dalam menilai hal duniawi: kita tahu kapan harus beli saham, kapan investasi, tahu tren TikTok, tahu berita politik. Tapi bagaimana dengan mengenali waktu Tuhan? Apakah kita tahu saat Tuhan sedang berbicara melalui kesulitan hidup? Melalui krisis? Atau melalui firman-Nya hari ini? Pesan Firman Tuhan hari ini sangatlah jelas, yaitu agar kita “eling lan waspada,” ingat dan berjaga-jagalah! Jangan sampai kita terlalu sibuk dengan hidup ini, sampai kita buta terhadap tanda-tanda zaman. Sebab, menilai zaman berarti mengenali tanda kehadiran Allah melalui pribadi dan karya Yesus Kristus. Dan kehadiran Yesus ke dunia ini bukan sekadar untuk membawa kita menjadi “manusia” yang religius, namun lebih dari itu, yaitu untuk mengalami pertobatan sejati. Maukah kita menjadi orang bijak dan hidup dalam pertobatan? Maukah kita membaca tanda-tanda zaman dan mengambil keputusan penting hari ini yaitu berdamai dengan Allah dan sesama, serta hidup dalam kebenaran-Nya?
Oleh: Pdm. Nicholas Evan Setiawan
Recommended Posts
“ORANG INI TIDAK BERBUAT SESUATU YANG SALAH”
June 21, 2025
“APA YANG KUTULIS, TETAP TERTULIS”
June 07, 2025
“MENJAGA DIRI, MENJAGA JEMAAT”
May 31, 2025