“BERESPONS YANG KREATIF”

—- No.: 35/8/XXII/2021 | Minggu, 29 Agustus 2021 | Kejadian 50:19-20 —-

“Sikap lebih penting daripada fakta,” demikian kata Karl Menninger. Yang ia maksudkan ialah kita menjadi susah atau bahagia bukan karena apa yang sesungguhnya terjadi tetapi karena sikap kita. Kita tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi pada kita, tetapi kita dapat mengendalikan sikap dan respons kita.

Dengan sikap yang tepat, apapun yang dialami dapat menjadi berkat. Tetapi bagaimana kita dapat merespons dengan tepat? Kita perlu mengizinkan sudut pandang Allah untuk menyaring penafsiran kita tentang situasi yang ada. Kita butuh sudut pandang-Nya yang berdaulat dan kekal tentang segala sesuatu.

Yusuf adalah contoh bagus tentang ini, karena ia tidak menyesali saudara-saudaranya yang telah menjual dia ke perbudakan. Bahkan sebaliknya, ia mengampuni dan memberkati mereka. Ini hanya mungkin terjadi oleh karena Yusuf menafsirkan dan merespons keadaannya dengan sudut pandang Allah.

Kebersyukuran memampukan kita merespons secara kreatif, sebab ia memberikan kita sudut pandang Allah. Tanpa sudut pandang Allah, kita sukar untuk bersyukur dalam segala perkara. Mempercayai bahwa rencana Allah yang berdaulat tercermin dalam semua keadaan dan memilih untuk merespons secara positif adalah sikap kebersyukuran. Dengan jenis sikap itu, kita memiliki kuasa untuk merespons secara kreatif, tidak berfokus pada hanya yang terjadi saja.

Ketika kita merespons dengan sudut pandang alkitabiah dan sanggup mengucapkan terima kasih dalam segala perkara, mata rohani kita dicelikkan. Ini merupakan respons kreatif yang mengizinkan kita menemukan harta karun yang kerap tersembunyi dalam kegelapan. Apabila kita mengucapkan terima kasih, terang itu bersinar, mengizinkan kita melihat hal-hal baru dan besar.

Kebersyukuran menyanggupkan kita melihat berkat-berkat paradoksal yang tersembunyi bahkan di dalam keadaan paling sukar. Hal ini menolong kita untuk bertahan lebih baik dan merespons kepada masalah secara kreatif. Kita dapat mengalami pertumbuhan ajaib yang dapat ditemukan sekalipun dalam kehidupan yang melalui kesukaran. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy S.S.

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *