“BERGULIR DENGAN AWAL YANG BARU”

—- No.: 17/4/XXIV/2023 | Minggu, 23 April 2023 | Bahan: Matius 28:1-10

Setiap tanggal 21 April bangsa kita merayakan Hari Kartini. Hari Kartini identik dengan gerakan emansipasi wanita. Emansipasi memiliki arti pembebasan dari perbudakan, serta persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan. Emansipasi wanita adalah proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju. Dari hal itulah R.A. Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan pada zamannya. Pada zaman itu tradisi dan adat istiadat mengekang para perempuan untuk berkembang. Peristiwa kebangkitan Yesus mengingatkan kita tentang peran para perempuan. Ayat 1, “Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.”

Para perempuan itu menjadi saksi pertama kebangkitan Yesus. Mereka bukan hanya menjadi pihak pertama yang melihat kubur Yesus kosong, tetapi juga menjadi pihak pertama yang membawa pesan kepada murid-murid lain tentang Yesus yang bangkit. Mereka diberi hak istimewa. Kebudayaan Romawi dan Yahudi pada zaman itu memperlakukan wanita sebagai warga negara kelas dua. Kesaksian seorang wanita tidak dihargai, tidak dianggap di pengadilan, bahkan diremehkan secara terang-terangan dan dengan sengaja disingkirkan. Seperti yang dikatakan Lukas, “Akan tetapi, perkataan perempuan-perempuan itu dianggap omong kosong oleh para rasul dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu” (Lukas 24:11).

Dalam kisah kebangkitan, Allah menjungkirbalikkan hal tabu dalam budaya, para perempuan meskipun dipandang sebagai penduduk kelas dua di Israel, adalah penduduk kelas pertama dalam kerajaan-Nya. Jauh sebelum ada gerakan feminisme di abad modern, Tuhan Yesus telah melakukannya. Perempuan diberi peranan yang sangat penting dalam karya kelahiran, kematian, dan kebangkitan-Nya. Yesus memperjuangkan peran perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Kebangkitan Yesus harus menjadi motivasi dan dorongan buat umat Tuhan untuk bersemangat dalam menjalani kehidupannya.

Kisah kebangkitan Yesus menegaskan, bahwa Tuhan selalu hadir di tengah-tengah kehidupan umat-Nya. Kebangkitan-Nya membawa sukacita dan pengharapan. Ada beberapa ungkapan dari Tuhan Yesus yang perlu kita perhatikan: “Janganlah kamu takut….., salam bagimu….., pergi…… dan katakanlah…” Ungkapan tersebut mengandung motivasi bahwa Yesus telah bertindak dan berbuat dalam kehidupan setiap orang percaya.

Pemberita pertama adalah malaikat, selanjutnya perempuan-perempuan. Kuasa kebangkitan-Nya memberikan kemenangan dan pengharapan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Yesus yang telah bangkit bukan hanya mengutus para perempuan untuk menjadi pemberita kebangkitan-Nya, namun kita juga sebagai murid-murid Kristus. Hidup adalah sebuah berita, berita tentang Yesus yang bangkit dan berita tentang Yesus yang telah menang. Oleh karena itu, marilah kita menjadi pemberita Kristus yang sudah bangkit.

Oleh: Pdt. David Sarju Sucipto

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *