“IDENTITAS ORANG PERCAYA”

—- No.: 47/11/XX/2019 | Minggu, 24 November 2019 | Roma 1:1-7 —-

Rasul Paulus memberi petunjuk tentang identitasnya sebagai orang percaya:

  1. Ia adalah hamba Yesus Kristus (1:1a)

Hamba merujuk pada budak. Budak adalah milik tuannya. Tidak ada hak sama sekali dalam diri seorang budak. Satu-satunya yang dilakukan adalah melakukan perintah tuannya. Paulus belajar untuk menghambakan diri kepada Kristus untuk menjadi pelayanan-Nya dan mentaati kehendak-Nya. Melakukan apa yang Tuhan mau adalah bagian dari identitas orang percaya.

  1. Ia adalah seorang Rasul (1:1b)

Orang yang diutus dan diberi kuasa untuk melakukan suatu tugas adalah arti dari rasul. Paulus merupakan bagian dari rasul karena ia pernah melihat Kristus yang sudah bangkit. Menjadi orang percaya di masa kini adalah melakukan tugas dengan kuasa atas kebangkitan Yesus Kristus.

  1. Ia adalah Pemberita Injil (1:1c-4)

Sebelumnya Paulus adalah guru agama Yahudi dan mengabdi pada hukum dan istiadat Yahudi. Ketika Paulus menyerahkan diri kepada Kristus, ia dikuduskan untuk memberitakan Injil dan melaksanakan pekerjaan-Nya. Injil berarti Kabar Baik. Kabar Baik itu mengabarkan bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, bahwa Ia telah dikuburkan dan Ia telah bangkit. Sekarang Ia dapat menyelamatkan semua orang yang percaya kepada-Nya. Orang percaya identik dengan memberitakan Injil Kristus karena ia telah diselamatkan dengan Injil Kristus.

  1. Ia adalah utusan Injil bagi orang-orang bukan Yahudi (1:5-7)

Injil tidak hanya untuk orang Yahudi semata. Injil adalah untuk seluruh umat manusia. Sebagai orang percaya, Paulus memberitakan Injil kepada orang non-Yahudi. Memberitakan Injil kepada semua orang merupakan bagian identitas orang percaya. Identitas orang percaya menolong kita untuk mengerti siapa kita, posisi kita dan tugas kita. Seharusnya kita dikenal karena pemberitaan Injil. Amin.

 Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *