“MENJINAKKAN KEKUASAAN”
—- No.: 41/10/XXIV/2023 | Minggu, 8 Oktober 2023| Bahan: Matius 20:20-28 —
Kekuasaan memiliki daya tarik yang sangat besar sehingga banyak didamba-dambakan orang dari berbagai kalangan dan termasuk orang yang menyebut dirinya sebagai ‘pengikut Kristus’ (Kristen), mendapatkan kekuasaan dalam posisi tertentu diupayakan dengan berbagai cara. Hal inilah yang dilakukan oleh istri Zebedeus, ia meminta kepada Tuhan Yesus supaya kedua anaknya yaitu Yakobus dan Yohanes mendapat tempat atau posisi stategis (sebelah kiri dan kanan) dalam kerajaan-Nya.
Kisah istri Zebedeus meminta posisi untuk kedua anaknya kepada Tuhan Yesus tentu tidak dapat dilepaskan dari pemberitahuan atau pengajaran Tuhan Yesus tentang kerajaan surga dalam pasal 18 yang dijelaskan dalam perumpamaan seorang anak kecil, perumpamaan orang muda yang kaya pasal 19 dan pasal 20 perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur. Konsep “kerajaan surga” yang dipahami oleh ibu Yohanes dan Yakobus yaitu Tuhan Yesus akan memerintah atas Yerusalem membuat ia segera mengajukan permintaannya kepada-Nya. Hal yang menarik adalah Tuhan Yesus tidak menyetujui permohonan sang ibu tersebut, tetapi memberikan pengajaran yang membuka pemahaman mereka tentang kerajaan-Nya.
Pengajaran pertama yang disampaikan Tuhan Yesus adalah penguasa/pemimpin yang melayani/menghamba. Jika seorang ingin jadi besar atau menjadi terkemuka harus menempatkan diri sebagai penguasa/pemimpin yang melayani (diakonos) dan pemimpin yang menghamba (doulus) (ayat 27-28); pelayan dan hamba yang melayani dengan penuh kasih dan dengan ketulusan, bukan seperti pemimpin di dunia memerintah dengan tangan besi dan kekerasan. Pengajaran kedua adalah Tuhan Yesus tidak hanya sekedar memberikan konsep penguasa/pemimpin yang melayani dan menghamba, tetapi memberikan teladan dan kuasa untuk melayani. Ia pemilik semesta dan Maha kuasa datang ke dalam dunia untuk melayani manusia yang terbelenggu oleh dosa dan memberikan kehidupan yang baru.
Ketika kita diberikan kesempatan untuk menduduki suatu posisi atau kekuasaan, baik di pekerjaan, di Gereja dan di tempat tertentu pakailah sebagai kesempatan untuk melayani dengan kasih yang tulus dan pandanglah kepada Kristus yang telah memberikan teladan dan kuasa yang hidup bagi kita untuk melayani dengan kasih yang tulus dan murni, sehingga kita memberi diri dan terus bersemangat dalam melayani.
Oleh: Pdm. Holong Napitupulu, M.A.
Recommended Posts
“DI MANAKAH KEADILAN TUHAN?”
February 01, 2025
“MERENUNGKAN FIRMAN-NYA: BERBAHAGIA”
January 26, 2025
“MERENUNGKAN FIRMAN-NYA: BERBAHAGIA”
January 18, 2025