“DAMAI SEJAHTERA BAGI KAMU YANG JAUH DAN MEREKA YANG DEKAT: Orang Majus dan Berita Damai untuk Semua Orang”
— No.: 50/12/XXV/2024 | Minggu, 15 Desember 2024| Bahan: Matius 2:1-12 –—
Syukur kepada Allah, dalam Minggu Adven ke-3 ini, kita mendapati lilin dengan warna yang berbeda, merah muda. Minggu Adven ke-3 ini disebut sebagai Minggu Gaudete yang artinya Minggu sukacita. Minggu Adven yang ke-3 mengajak kita untuk merasakan sukacita di dalam pertobatan, sebab kedatangan Juruselamat yang sudah semakin dekat. Sukacita yang hadir dalam Minggu Adven ke-3 membuat kita semakin menyadari bahwa kedatangan-Nya sudah semakin dekat dan ledakan sukacita itu tidak dapat dibendung lagi.
Natal identik dengan kedamaian dan memang berbicara tentang kedamaian, baik secara vertikal (Orang berdosa dengan Allah), maupun horizontal (Antar sesama manusia). Allah menghendaki keharmonisan di seluruh muka bumi. Ini baru bisa dicapai apabila ada keharmonisan antara sorga dan bumi, seperti yang diserukan oleh para malaikat “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Lukas 2:14). Manusia seharusnya menyadari siapa diri mereka sebagai ciptaan dan siapa diri Allah sebagai Pencipta, maka keharmonisan akan menjadi bagian manusia di muka bumi. Semua kedamaian harus dimulai dari pemulihan relasi antara Allah dan manusia.
Injil Matius menjadi salah satu Injil dalam Perjanjian Baru yang selalu menarik untuk diekspos dan dianalisis. Mengapa? Oleh karena ada begitu banyak kejutan yang dapat dijumpai ketika membaca dan mencoba memahami Injil ini. Tujuan dari Injil Matius adalah untuk menunjukkan bagaimana Yesus dari Nazaret mengembangkan serta menguraikan wahyu ilahi yang telah dimulai dalam nubuat tentang Mesias dalam Perjanjian Lama.
Injil Matius 2:1-12; mengisahkan ketaatan orang Majus terhadap petunjuk yang Tuhan berikan kepada mereka demi menyembah dan memuliakan Raja atau Mesias yang telah lahir di Bethlehem. Sangat mungkin Matius memasukkan kisah orang Majus untuk menyingkapkan kebenaran bahwa Yesus adalah Tuhan atas semua orang; karena Yesus. adalah Tuhan atas semua orang, adalah sesuai jika disaat kelahiran-Nya, orang-orang yang datang dari negeri yang jauh untuk memberikan penghormatan.
Melalui Firman Tuhan pada hari ini, saya ingin mengajak untuk merenungkan bersama yaitu: Mengapa Yesus harus lahir di Bethelem, Tanah Yudea? Mengapa harus orang Majus? Mengapa Herodes berniat membunuh Yesus?
- Mereka mendapat pentunjuk dan percaya dalam hatinya
Ayat 1-5. Para Majus memiliki semangat yang besar untuk mengetahui tentang Yesus dan melakukan perjumpaan dengan Yesus dalam hidup. Bintang yang dilihat adalah tanda kelahiran seorang Raja baru. Semangat barupun muncul untuk menempuh perjalanan berjumpa dengan raja yang baru lahir itu. Perjalanan hidup yang ditempuh adalah perjalanan yang jauh, melelahkan dan penuh tantangan. Namun mereka maju terus tanpa kenal lelah atau menyerah hingga tiba pada tujuan: Berjumpa dengan Yesus Sang Raja. Para Majus menempuh perjalanan hidup dengan memperhatikan petunjuk dari Tuhan. Melihat bintang: Ke mana arah bintang, itulah arah perjalanan hidup. Tidak mengandalkan diri, pengetahuan diri, pengalaman tapi petunjuk Tuhan. Itu kunci mereka tiba pada tujuan hidup yakni perjumpaan dengan Yesus. Tanpa berjalan seturut petunjuk yang nyata mereka akan tersesat dan tidak tiba pada tujuan hidup yang sesungguhnya. Melihat pada petunjuk itu yang memberi pengharapan akan suatu kepastian akan masa depan.
Berjalan sesuai petunjuk Tuhan membuat hidup ini tidak akan tersesat dan binasa. Apa itu petunjuk Tuhan bagi kita? Firman Allah Itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Barangsiapa menjalani hari-hari hidup dalam terang Firman Allah, ia tidak akan tersesat dan tidak akan kehilangan tujuan perjalanan hidup yang sebenarnya yakni perjumpa dengan Tuhan. Tapi setiap orang yang menjalani hari-hari hidup dengan petunjuk dunia ini, dengan mengandalkan kepintaran, pengetahuan dan pengalamannya semata, ia akan tersesat dan tidak akan berjumpa dengan Tuhan dalam hidup. Lihat dan dengar apa yang Tuhan mau dalam hidup maka perjalanan hidup kita tidak akan tersesat.
- Mencari dan menemukan
Ayat 5-11 – Tidak diragukan lagi bahwa perjalanan orang Majus mencari Tuhan adalah perjalanan yang penuh dengan pengorbanan. Namun mereka siap bayar harga demi untuk berjumpa dengan Raja di atas segala raja. Mereka rela menempuh perjalanan jauh yang melelahkan dan penuh bahaya itu, asalkan dapat menemukan Raja yang baru lahir itu. Siapkah kita berkorban tanpa pamrih untuk mencari dan mengikut Tuhan?
Pencarian yang sejati akan menemukan penemuan yang sejati (Mintalah diberikan, cari engkau mendapatkan, ketoklah maka pintu akan dibukkan). Mencari sesuai dengan kehendak Tuhan.
Dalam perikop ini kita dapat memahami bahwa tanda Natal yang akan kita singkapkan adalah bagi mereka yang bukan hanya mendengar Firman dan percaya, namun mereka mencari dan menemukan. Berbeda dengan Herodes dan Ahli Taurat yang hanya terkejut bukan mencari dan tidak menemukan. (Mazmur 42:2) “ Seperti rusa yang merindukan air Sungai, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, Ya Allah” , mereka akan keluar dari zona aman mereka, mereka akan keluar dari dosa, mereka akan mencari kebenaran Firman Allah. Gambaran yang sama Orang Majus, Maria-Yusuf, Simeon dan Hana. “Mereka mencari dan menemukannya”
- Mengalami dan diubahkan
Ayat 10-12 “Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” Pulanglah mereka dengan hidup yang baru, karena mereka tidak lagi takut kepada manusia/raja, melainkan mereka mengalami hidup baru karena menyaksikan Raja di atas segala raja dan iman mereka tidak tergoyahkan. Karena mereka mengalami, melihat, mencari dan dituntun oleh petunjuk. Dari pengalaman mereka “Melihat” hati mereka di “Ubahkan” dan menyembah-Nya. Tidak ada perjalanan hidup yang otentik/bergaul dengan Allah yang hidupnya tidak diubahkan. Mengapa diubahkan? Karena pengenalan hidup mereka akan Allah jauh lebih penting daripada segala sesuatu. Maka orang-orang Majus memberikan yang terbaik/berharga dalam diri mereka, karena mereka melihat inilah Raja yang akan menguasai dunia dan tidak ada yang mahal untuk ‘ku persembahkan kepada-Nya dan hidupku akan ‘ku persembahkan kepada-Nya.
Perenungan: Maukah engkau mempersembahkan hidupmu kepada Allah, Raja yang hidup?
Maka dari Injil Matius 2:12, kita dapat pahami, ada kegembiraan hidup karena mereka menemukan pusat hidup mereka, pembela mereka, penghibur mereka. Dalam kasus orang Majus, mereka tadinya percaya dan bergantung pada bintang di Timur, kemudian setelah bertemu dengan Herodes, mereka patuh pada Herodes. Tapi setelah bertemu dengan Yesus, mereka patuh pada petunjuk Allah untuk pulang melalui jalan lain. Allah sudah menjadi pusat hidup mereka yang baru. Mereka menjadi saksi di dalam kehidupan mereka masing-masing, memberitakan PUSAT KEHIDUPAN yang baru yaitu: Yesus! Selamat menghayati masa Advent ke 3. Soli Deo Gloria
Oleh: Ev. Yonathan Setiawan
Recommended Posts
“DI MANAKAH KEADILAN TUHAN?”
February 01, 2025
“MERENUNGKAN FIRMAN-NYA: BERBAHAGIA”
January 26, 2025
“MERENUNGKAN FIRMAN-NYA: BERBAHAGIA”
January 18, 2025