“GEREJA YANG MENGHIDUPI DUNIA”

— No.: 16/04/XXVI/2025 | Minggu, 20 April 2025| Bahan: Yohanes 6:56-69 —

Teks yang kita baca menyebutkan bahwa banyak murid palsu meninggalkan Yesus. Mengapa mereka berhenti mengikuti? Mereka pergi karena hal itu bisa jadi terlalu sulit dimengerti bagi mereka (Yohanes 6:66). Bukan itu yang mereka harapkan. Mereka mengharapkan mukjizat, popularitas, dan kebebasan, tetapi bukan untuk hal ini. Apa yang mereka dengar terlalu sulit untuk diterima? Mungkin karena dia berbicara tentang kematian. “Tunggu, kami ingin Engkau menjadi raja. Jika Engkau mati, bagaimana kami akan diberi makan dan dirawat?”

Melihat ayat 56-58 kita mendapati bahwa Yesus sedang berbicara tentang “daging dan darah” (baca: roti dan cawan). Bisa jadi orang-orang yang disebut dengan murid Yesus itu sangat mengharapkan “berkat roti” dengan mereka mengikut Yesus (sebelumnya Yesus melakukan mukjizat memberi makan lima ribu orang dan Yesus berjalan di atas air, maka orang banyak mencari Yesus (Yohanes 6:1-24). Sangat besar kemungkinan mereka mengharapkan sesuatu dari Yesus.

“Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya” (6:58). Perkataan ini sepertinya ingin mengatakan bahwa Yesus saja lah yang diperlukan mereka. Memiliki Yesus berarti memiliki segalanya. Ini sangat berbeda dengan dunia, ketika seseorang mengikuti sesuatu atau menjadi menjadi murid, mereka mengharapkan keuntungan yang lebih dari keuntungan yang normal. Makin banyak untuk makin tertarik menjadi pengikut atau murid.

Kematian Yesus adalah segalanya bagi umat manusia, sebab Yesus menjadi tebusan dosa atas kita semua. Memiliki Yesus berarti memiliki dunia. Kebutuhan dunia adalah Yesus!

Demikian juga ketika gereja-gereja yang menjadi tempat pewartaan pemberitaan Injil, apakah memberitakan Yesus yang menjadi kebutuhan umat manusia? Tanpa mengarahkan Yesus sebagai satu-satunya yang harus dimiliki, gereja bukanlah gereja yang seharusnya. Dengan memberitakan Yesus, yang mungkin tidak membawa keuntungan bagi pengikut/murid, bisa jadi gereja akan ditinggalkan. Itulah risiko bagi gereja. Tapi kita bisa belajar dari Yesus, hanya yang percaya yang akan masih tinggal sebagai pengikut yang bahkan disebut sebagai murid.

Selamat Paskah. Selamat menjadi gereja yang menghidupi dunia. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *